29 Juni 2009. Tudingan tudingan dialamatkan ke August Ferry Raturandang tidak henti hentinya dianggap sebagai penghambat keinginan selenggarakan turnamen tenis, dan bagi August Ferry Raturandang sudah tidak asing lagi. Hari ini August Ferry Raturandang sedang berada di Balikpapan, terima telpon dari Johannes Susanto yang ceritakan hasil pembicaraan antara Enggal Karjono mantan ketua Bidang Pertandingan dengan Panitia Bakrie Junior , Tony Sangitan. Hasil pembicaraan tersebut yang menyangkut diri August Ferry Raturandang sebagai penyebab batalnya turnamen nasional yunior Tugu Muda. Bagi yang kurang mengetahuinya tentu akan percaya. Sehingga dianggap sebagai kambing hitam . “Hebat dong gua ini bisa hambat turnamen tenis.” Canda August Ferry Raturandang kepada Johannes Susanto. Banyak pihak kurang mengetahui kalau August Ferry Raturandang hendak mengkoreksi setiap penyimpangan aturan aturan di pertenisan nasional.
Masalah mundurnya Piala Tugu Muda 2008 adalah sewaktu PP Pelti menerima pendaftaran TDP Bakrie Tegal Open yang dijadwalkan tanggal 30 Juni – 6 Juli 2008 di kota Tegal Jawa Tengah yang waktunya bersamaan dengan waktu dari Tugu Muda dimana dalam formulir pendaftaran TDP tersebut telah disetujui oleh Sekretaris Pengprov Pelti Jawa Tengah. Ada sedikit keanehan karena waktunya bertepatan dengan turnamen Tugu Muda yang saat ini memasuki lebih dari 15 tahun. Saat itu langsung hubungi Sekretaris Pengkot PELTI Tegal Purnomo minta konfirmasi masalah turnamen baru Bakrie Tegal Open. Oleh Purnomo dijelaskan kalau Tugu Muda tahun 2008 dibatalkan karena Pengprov PELTI Jawa Tengah sedang konsentrasi PON XVII. Bahkan disampaikan kalau PP Pelti tidak perlu terlalu curiga dulu kalau belum tahu permasalahannya.
Agar lebih jelas maka PP Pelti buat surat resmi ke Pengprov PELTI Jawa Tengah minta konfirmasi pelaksanaan Tugu Muda 2008 yang waktunya sudah dekat. Jawaban resmi akhirnya datang juga dari Pengprov Pelti Jawa Tengah. Jawabannya adalah karena waktu pelaksanaan tersebut ( 30 Juni-6 Juli 2008) sudah digunakan untuk Bakrie Tegal Open.
Ternyata terjawab udah masalahnya yang saling bertentangan. Akhirnya mengingat Tugu Muda sudah merupakan ikon turnamen tenis yunior di Jawa Tengah sedangkan Bakrie Tegal Open merupakan turnamen baru, maka PP Pelti memutuskan tidak menyetujuinya. Turnamen baru mengalahkan turnamen lama tidak boleh terjadi.
Bagaimana caranya agar Turnamen Tugu Muda tidak terhenti. Inisiatip menghubungi PengKot PELTI Semarang agar bisa mengambil alih pelaksanaan dari Pengprov Pelti Jateng setelah mendapatkan restu dari Pengrov Jateng. August Ferry Raturandang menghubungi salah satu rekan yang dikenalnya yitu Muthowal yang juga seorang pelatih di Semarang dan juga duduk di Pengkot Semarang. Masalah dana selaku pelaksana lebih ditonjolkan karena belum pernah laksanakan event ini. August Ferry Raturandang lebih menekankan kepada masalah menyelamatkan turnamen tesebut seperti yang pernah dilakukan terhadap mundurnya Piala Pangdam Siliwangi. Bahkan akan dibantu carikan sponsor. Tetapi karena kurang yakin masalah dana yang didapat, Mothowal menanyakan berapa besar kira2 dana yang didapat. Diminta agars egera buatkan proposal termasuk dana yang dibutuhkan, karena akan dicarikan sponsor. Dan sponsor sudah diperolehdan sudah disampaikannya.
Karena ingin mulai bekerja berdasarkan surat penunjukan baik oleh PP Pelti ataupun Pengprov Pelti seperti yang dikehandaki Muthowal, maka PP Pelti kirimkan surat ke Pengprov Pelti Jawa Tengah menyampaikan adanya keinginan menyelamatkan Piala Tugu Muda dengan cara melimpahkan kepada Pngkot Pelti Semarang. Kemudian datang surat jawaban dari Pengprov Pelti Jawa Tengah yang menyatakan kalau Pengkot Semarang sudah lama tidak aktip bahkan masa kepengurusannya sudah habis dan juga dikatakan selama ini komunikasi dilakukan oleh PP Pelti ke perorangan yaitu Sdr. Muthowal, maka Pengprov Pelti Jawa Tengah tidak akan bertanggung jawab . Akibatnya, rekan rekan yang semula semangat ingin menggelar Tugu Muda dengan terpaksa mundur dengan maksud agar hubungan kedepan bisa lebih baik. Sangat sayang sekali pelaksanaan turnamen Piala Tugu Muda tidak bisa dilaksanakanahun 2008 hanya karena tidak ada dukungan dari Pelti sendiri, maksudnya daerah. Dana sudah tersedia tetapi karena tidak dirstui maka semua kegiatan mundur teratur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar