22 Juni 2008. Mundurnya atlet tenis disuatu turnamen adalah biasa selama mengikuti aturan aturan yang baku, maksudnya ada tenggang waktu untuk membatalkan diri. Aturan antara turnamen yunior dan Pro Crcuit juga suka2 berbeda sehingga kadang kala akan membingungkan bagi atletnya sendiri jika suka ikuti kedua macam turnamen. Batas waktu mengundurkan diri juga berbeda beda. Disini peran aktip peserta turnamen untuk mencari tahu status keberadaannya dalam turnamen sangat dibutuhkan sekali. Caranya adalah bisa melalui website turnamen tau badan tenis internasional (turnamen internasional)atau kontak dengan telpon aau fax bisa juga dilakukannya.
Untuk turnamen yunior ITF batas waktu penutupan pendaftaran dan pembatalannya adalah 21 hari Jika kurang dari 21 hari maka akan kena penalti khususnya yang namanya sudah tercantum dalam babak utama dan kualifikasi. Kalau namanya tercantum dalam alternate list tidak ada kewajiban untuk membatalkan tetapi bisa hadir dengan resiko sendiri maksudnya bisa tidak ikut tetapi bisa jadi bisa ikut karena dari daftar tersebut ada yang membatalkan diri sehingga secara tidak langsung namanya bisa naik keatas. Hal ini perlu diketahui oleh petenis yunior. Berbeda dengan turnamen Pro Circuit seperti tunrmane Men’s Futures dan Women’s Circuit. Batas waktu pendaftaran adalah 21 hari kemudian batas waktu pembatalan adalah 14 hari.
Di turnamen Oneject Indonesia yang berlangsung 22-29 Juni 2008 di Bandung, Grace Sari Ysidora, Bella Destriana, Sonny Purnomo, Sinatrya Putra, Asifa Ramadhani sudah mendaftar kemudian membatalkan diri. Tertapi berkeinginan ikut kembali. Hal ini bisa diterima jika melalui WILD CARD, walaupun memiliki peringkat dunia tinggi seperti Grace Sari. Kemudian Grace , Bella dan Sonny, Sinatrya dan Asifa langsung buat surat permintaan wild card babak utama. Jatah wild card terbatas maka yang dapat diterima wild card adalah Grace, Bella, Sonny. Sedangkan Asifa dan Sinatrya tidak mencantumkan permintaan untuk wild card babak kualifikasi.
Karena peserta tunggal putra banyak yang membatalkan diri sehingga ada peluang Sinatrya Putra masuk kualifikasi dengan menyelamatkan petenis yunior ini dengan menggeser jatah wild card petenis lainnya, dan hal ini bisa dilakukan karena peserta tidak mencapai 64 sesuai besarnya undian (draw). Sedangkan Asifa tidak bisa masuk karena jatah wild card sudah diberitahukan kepada pemainnya.Dan jumlah peserta mencapai quotanya yaitu 32.
Ada petenis putri asal India , begitu ngototnya ingin tampil di Oneject Indonesia minta surat rekomendsi Referee Wimbledon Junior 2008 agar diberikan wild card di Oneject Indonesia. Tetapi tidak diberikan karena jatah wild card sudah lebih dulu diberi kepada petenis lainnya. Dan namanya sudah ada di kualifikasi sengan nomer urut 1 . Datang langsung kepada August Ferry Raturandang minta kebijaksanaan agar diterima permintaan wild card babak utama dengan memberikan masukan kalau anak tersebut pernah mempunyai peringkat ITF Junior 200 dan sekarang sudah turun ke 1.000 karena sekolah. Usaha sih boleh boleh saja, sebagai penyelenggara sah sah saja menolaknya.
Melihat ketekunan petenis asing untuk bisa ikut suatu turnamen perlud iikuti juga oleh petenis Indonesia. Pelatih asal Chinese Taipei bersama atletnya bisa sabar menunggu samapai ada kepastian petenisnya bisa ikuti kualifikasi sedangkan kelima atletnya terdaftar di alternate list. memang kemujurannya datang juga di pukul 10.00 malam dimana banyak yang tidak hadir untuk sign-in membuat peluang di alternate bisa masuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar