24 Juni 2008. Setiap petugas Referee selaku penanggung jawab kelancaran pertandingan bisa membuat kesalahan. Dan pengamatan selama ini oleh August Ferry Raturandang Referre asing pun pernah lakukan kesalahan,begiu juga Referee Indonesia yang minim pengalaman.. Hal ini timbul pertanyaan karena di turnamen tenis yunior Oneject Indonesia yang berlangsung di Bandung, terjadi kesalahan Referee baik di Internasional maupun nasional.
Sewaktu petenis dari Bali kelompok umur 12 tahun datang terlambat ke Taman Maluku, ingin ikut bertanding di turnamen tenis Oneject Indonesia, ternyata penutupan sign-in sudah dilakukan dan sudah diundi sehingga sulit rasanya diterima. Referee Herta Sekar menghubungi August Ferry Raturandang meminta pertimbangannya. Oleh August Ferry Raturandang dikatakan kalau semua wewenang ada di Referee bukan Direktur Turnamen. Mengenai kasus ini terserah Referee , yang bisa menolak dan menerima karena faktor kasihan sudah datang dari jauh, asal ada alasannya , misalnya telah telpon ke Referee untuk dibantu sign-in, sedangkan Referee lupa memasukkan namanya. Ini kesalahan Referee , jadi atlet tersebut berhak ikut.
Setelah itu panggil calon lawannya yang ada nomer tilponnya dan sampaikan kalau kesalahan Referee sehingga yang telah mendapatkan bye sudah harus main juga. Dalam kasus ini seharusnya dilakukan Re-draw, walaupun sudah ada yang bertanding.
Dalam peran Referee disuatu turnamen tenis selama ini dalam pengamatan August Ferry Raturandang di Indonesia beberapa Referee asing pernah lakukan kesalahan terutama dihari pertama. Apakah lupa memasukkan nama petenis yang sudah lakukan tugasnya yaitu sign-in dan undian sudah dilakukan dan bahkan sudah ada yang dipertandingkan maka Referee harus lakukan Re-Draw. Jika kesalahan atlet maka tidak ada toleransinya dan langsung terima hukumannya. Begitu juga pernah Referee asing salah memasukkan data kekomputernya dimana dikatakan si A kalah padahal si A menang. Ini namanya Human error.
Begitu juga perlu diketahui Referee sebelum lakukan tugas mengundi maka dicross check ke bagian penerima pembayara entry fee, baru lakukan undian. Karena dikuatirkan ada yang belum bayar tetapi sudah masuk namanya atau sebaliknya dan sudah diundi. Kalau terjadi demikian maka atlet tersebut besok sebelum bertaning di paggil untuk melunasi pembayarannya. Jadi koordinasi dengan bagian pembayaran pendaftaran sangat penting dan mutlak dilakukan oleh Referee.
Apa yang harus dilakukan oleh Referee sebelum turnamen ?
Persiapan yang dilakukan oleh Referee sebelum turnamen sudah mutlak dilakukannya. Misalnya, daftar peserta harus diperiksa dulu, karena ada kemungkinan ada yang mengundurkan diri. Untuk turnamen internasional lebih mudah karena bisa melalui internet. Sehingga setiap Referee sudah harus mempunyai kemampuan menggunakan komputer atau laptop sebagai alat kerjanya. Dari internet bisa dilihat apakah ada yang mengundurkan diri, sehingga mudah membuat List of acceptance atau daftar pesertanya baik yang di babak utama dan babak kualifikasi. Kemudian dilihat peringkat dunia terakhir yang digunakan untuk penentuan seeding atau unggulannya.
Kemudian siapkan formulir sign-in. Ada 2 cara yang disodorkan formulir yang tidak tercantum nama pesertanya atau cara kedua dengan sudah mencantumkan nama dari peserta dengan nomer IPIN (karena sewaktu mndaftar selalu diisi nomer IPINnya) Dari kedua cara ini yang paling efektif adalah cara kedua sehingga mudah mengontrol dengan daftar pesertanya. Karena kalau pesrta yang tulis namanya kadang kala sulit dibaca tulisannya.
Setelah sign-in ditutup maka seharusnya dikoordinasikan dengan bagian penerima pembayaran uang peserta, agar tidak ada yang luput.Setelah itu kemudian baru lakukan undian. Ini cara yang lazim dilakukan oleh Referee yang profesional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar