9 Juni 2008. Pertanyaan datang kepada August Ferry Raturandang mengenai acceptance list Thamrin Cup 2008 dari salah satu pelaku tenis baru Harmony Ginting sore ini. Karena dari daftar peserta yang dikeluarkan dalam Piala Thamrin 16-22 Juni 2008 di Jakarta didaftar kualifikasi banyak sekali petenis asingnya dibandingkan petenis Indonesia. Karena secara logis sebaiknya kesempatan diberikan kepada petenis tuan rumah seperti kehendak pelaksana turnamen.
Persyaratan diterima tidaknya petenis didalam suatu turnamen adalah dasarnya peringkat. Baik itu peringkat internasional maupun peringkat nasionalnya.
Dari turnamen internasional yunior diambil adalah peringkat yunior ITF. Setelah semua petenis yang memiliki peringkat internasional, baru kesempatan diberikan kepada non peringkat. Tetapi bukan berarti penyelenggara bisa memasukkan semaunya, karena ada aturannya. Yaitu bagi yang tidak punya peringkat maka diberikan 50 % jatah yang masih terluang kepada petenis dalam negeri dan sisanya kepada petenis asing. Dan bukan sembarang petenis asing karena diutamakan petenis dari negara tetangga atau Asia umumnya. Bisa saja petenis Eropa masuk tetapi berdomisili di negara Asia Tenggara.
Setelah dihitung tempat yang kosong adalah 40 tempat, maka 20 jatah petenis lokal bisa dimasukkan dan sisanya untuk petenis asing.
Ini peraturan baru yang mulai diterapkan dalam 1-2 tahun lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar