Jakarta, 11 Agustus 2013. Selama ini saya banyak berkecimpung didalam pertenisan nasional khususnya di bidang turnamen dan juga bidang pengembangan tenis. Tetapi saat ini ada keinginan lain sesuai dengan keinginan organisasi maka saya mau mencoba membina petenis yuniornya.
Saya coba cari petenis yuniornya dimana kita serahkan saja pelatih yang dipilihnya sendiri. Karena sepengetahuan saya dari beaya pembinaan itu prosentase terbesar beaya adalah beaya ikut turnamen dibandingkan beaya latihan. Maka dalam hal ini saya mau arahkan ke mengatasi masalah beaya ikut turnamen atau beaya try outnya.
Kenapa hanya beaya try out yang saya konsentrasikan, karena kalau beaya keseluruhan akan sangat besar sekali dan juga disini mau dilibatkan juga peran serta orangtuanya, Jadi pendek kata dibagi dua bebannya, sehingga saya coba konsentrasi ke try out.
Masalah pelatihnya kenapa tidak saya yang tentukan, karena kalau seluruh beaya saya tanggung maka bisa saja saya tentukan pelatihnya.
Karena saya tahu soal pelatih itu juga ada peran individual sangat penting sehingga awalnya saya serahkan semua kepada orangtua petenis tersebut. Terus terang selama ini saya sering mendapatkan keluhan dari orangtua masalah tidak ada perhatian dari induk organisasi khususnya didaerah.
Karena tujuan disini adalah memajukan atlet daerah sehingga banyak yang pindah ke Jakarta dibandingkan didaerahnya karena minim pelatih berkualitas dan minim kegiatan turnamen.
Saya melihat banyak petenis yunior dari luar Jawa pindah ke Jawa untuk meningkatkan prestasinya dan saya sayangkan banyak sekali yang gagal. Masalah penyebab kegagalannya saya belum bisa katakan dengan sebenarnya.
Nah, kali ini tentunya saya mintakan juga ada target prestasi dari atlet tersebut. Jadi harus ada komitmen antara petenis, orangtua dan pelatih. Dan sore ini sudah saya coba bertemu dan sudah ada kesepakatan sehingga sekarang saya harus mencari donaturnya.
Disamping itu diam diam saya sudah juga mengalihkan perhatian ke dunia musik dimana akan mencoba mengorbitkan grup musik tersebut, dan sudah didapat dan sudah mendapatkan nama grupnya. Sekarang masih dalam taraf latihan karena saya baru sekali melihatnya mereka berlatih, not so bad. Tinggal bagaiman memasarkannya.
Banyak pihak tidak tahu kalau selama saya menggelar turnamen RemajaTenis itu sudah menghabiskan dana cukup besar sejak tahun 2009. Dana keluar karena saya sering turun kedaerah dengan menggunakan pesawat terbang dan menginap di hotel berkelas.. Keberanian muncul setelah saya menjual tanah saya disalah satu tempat dimana saya sudah anggap hilang tanah tersbut. Tanah tersbut sudah beberap puluh tahun tidak pernah saya kunjungi tetapi ada yang jaga dimana kompensasinya penjaga bisa memanfaatkan tanah tersbut untuk berkebun dan sudah dijalankan. Tiba tiba awal tahun 2009, penjaga tanah terebut membawa calon pembeli. Langsung saya terima dan saya jual. Nah, hasil tanah yang saya beli kira kira tahun 1980 itu bisa naik 200 kali. Dan sampai tahun 2013 ternyata uang tersbut sudah hampir ludes. Wow, ini akibat pengabdian selama duduk dalam kepengurusan diinduk organisasi tenis atau Pelti. Dan sayapun tidak akan menyesal walaupun teman2 mengatakan saya ini " bodoh"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar