Jakarta, 8 Agustus 2013. Melihat kondisi lapangan tenis Jakabaring Palembang ditahun 2013, saya sangat prihatin karena lapangan tersebut dibangun untuk SEA Games 2011 dan digunakan bulan Nopember 2011. Jadi baru setahun. Saya gunakan untuk turnamen RemajaTenis dibulan Februari 2013, saya melihat banyak bercak bercak poutih dan ada beberapa bercak hitam akibat jamur karena sewaktu hujan tidak langsung dikeringkan sehingga air tergenang dilapangan. Seharsnya lapangan tersbut kondisinya tidak terpengaruh dengan turunnya hujan jika sering digunakan. Jika pembangunannya sesuai dengan aturan pembuatan lapangan maka menurut saya tidak perlu terjadi genangan air dilapangan setelah hujan karena lapangan outdoor dan indoor berbeda permukaannya. Intuk outdoor ada tingkat kemiringannya sedangkan lapangan indoor rata tidak ada kemiringan
Maksud dari adanya tingkat kemiringan ini untuk antisipasi hujan tersebut.
Maka melihat kondisi ini saya tidaklah heran karena pembuatannya tergesa gesa hanya dalam waktu setahun. Karena sewaktu pembangunannya dari awal saya ikut dilibatkan sehingga saya tahu progressnya. Saya sendiri sering mengangkat moril rekan2 di Palembang agar tidak perlu pesimis kalau lapangan tersbut tidak selesai pada waktunya. Jika dibandingkan dengan pembangunan lapangan tenis untuk PON XVII di Balipapan saya sempat menyuruh kontraktor membongkar beberapa lapangan karena tidak sesuai dengan tata cara pembuatan lapangan tenis. Waktu itu tingkat kemiringan lapoangan terlalu besar sehingga harus diperbaiki. Posisi sya waktu itu sebagai Technical Delegate Tenis di PON XVII sehingga saya memantau setiap beberap bulan ke Balikpapan.
Nah, di Palembang saya kapasitas bukan sebagai Technical Delegate, sehingga saya hanya memberikan adivs saha kepada PT Bukit Asam sebagai sponsor atau pemilik lapangan tersebut bukan milik Pemerintah Daerah Sumsel.
Terungkap kalau di Palembang kontraktor membuatnya tidak sesuai dengan aturannya, apalagi waktu itu terdengar keluhan dari kontraktor kalau anggarannya dipotong lagi sehingga kontraktornya mulai berinisiatip mengurangi beayanya. Nah, akibatnya belum 2 tahun sudah harus di cat ulang. Kalau sesuai dengan tata caranya maka menurut saya bisa bertahan sampai 4-5 tahun baru di cat ulang.
Palembang sudah disibukkan untuk Islamic Solidarity Games 2013 yang seharusnya di Pekanbaru di[pindah ke Palembang. Sayapun menganjurkan kepada Ketua Pengda Pelti Sumsel dan Ketua Umum KONI Sumsel yang saya kenal agar segera di cat ulang saja, termasuk dinding stadionnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar