Kemayoran, 12 April 2010. Hari ini saya ke Kemayoran dimana diselenggarakan seleknas KU 14 tahun berlangsung. Pag pagi sudah terima SMS dari rekan Christian Budiman yang menagharapkan kehadiran saya di Kemayoran. Ada kekuatiran karena sering kali disetiap pembukaan seleknas selalu ada saja timbul protes dari orangtua peserta.
Memang sebelumnya saya pernah menyampaikan keinginan saya bertmu dengan salah satu pelatih dari luarkota yang anak asuhnya saya ragukan keabsahan akte kelahirannya. Ini menyangkut atlet putri.
Hari ini langsung saya ketemu pelatih tersebut yang membawa akte kelahiran yang asli diiringi oleh ayah dari putri tersebut.
Sebelumnya saya sampaikan keluhan saya masalah pencatutan umur yang terjadi selama ini dipertenisan kita, sudah banyak kasus kasus yang muncul dan mayoritas yang kena kasus ini dari salah satu provinsi di pulau Jawa . Dan juga paling menonjol datang dari salah satu kota di provinsi tersebut. Hari ini juga yang saya lihat juga atlet dari kota tersebut yang beberapa bulan lalu sudah pindah keluar pulau Jawa.
Saya tanyakan juga apakah bapak ini yang mengurus sendiri pendaftaran akte kelahiran ke kantor catatan sipil, dan mendapatkan jawabannya kalau dikampungnya, anak tersebut lahir dirumah bukan di rumah sakit. Hal ini menjawab pertanyaan saya karena ingin minta surat kelahiran dari Rumah Bersakin atau Rumah Sakit. Apakah benar demikian sayapun tidak tahu. Dikatakan pula kalau kebiasaan didesa yang mengurus adalah aparat desa ke kecamatan dan seterusnya.
Memang lain kota lain didesa kira kira begitu jawabannya. Saya melihat mimik ayahnya begitu yakin atau hanya pura pura saya tidak tahu betul karena saya bukan ahlinya.
Setelah melihat akte kelahiran asli yang ditunjukkan kepada saya , sepertinya tidak ada yang salah, tetapi timbul suatu pertanyaan dalam diri saya dan sudah saya ungkapkan yaitu keragu raguan atas tanda tangan tersebut. Apakah tanda tangan tersebut itu tanda tangan asli atau stempel tanda tangan. Pengelihatan saya sepertinya tanda tangan stempel. Apakah mungkin tanda tangan stempel untuk dokument penting seperti ini. Ini merupakan tanda tanya besar. Saya bertanya kepada rekan rekan masalah dokumen penting seharusnya tanda tangan harus asli bukan stempel tanda tangan.
Saya aendiri secara pribadi kemukakan kepada pelatihnya karena saya secara pribadi sudah lama mengenal pelatih ini sewaktu saya masih aktip sebagai petenis veteran di Jakarta Timur. Sayapun kemukakan agar tidak memelihara petenis yang bermasalah, karena yang akan kena dampaknya adalah pelatih tersebut. Ini yang harus diperhatikan oleh pelaku pelaku tenis. Sayapun tekankan kalau kita selaku pembina selalu menekankan sportivitas kepada atlet tetapi pembina sendiris ering tidak sportif.
Itulah hasil pertemuan saya dengan ayah dan pelatih atlet tersebut. Pembicaraan selanjutnya mengenai proses perpindahan atlet dari kota lama kekota yang baru lain provinsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar