Jakarta, 9 April 2010. Setelah kembali dari dua kali kunjungan ke Provinsi Nusa Tenggara Barat, mulai dari pulau Lombok dan Sumbawa, saya mencoba mengenang kisah kisah masa lalu saya sewaktu bermukim di Lombok. Tepatnya saya tinggal ditahun 1959 - 1961, kemudian ke Bogor karena sekolah SMA Negeri 1 Bogor hanya satu tahun dari kelas 1 dan naik ke kelas dua (1961-1962), kembali lagi ke Lombok karena tidak betah di Bogor. Maklum baru pertama kali keluar dari orangtua. Setelah itu masuk ke SMA Negeri 1 Mataram. Tinggal di Karang Ujung yang waktu itu nama jalannya adalah jalan Saleh Sungkar. Sekarang sudah berubaha nama tersebut. Tetapi yang saya tidak lupa di Ampenan rumah tersebut terletak di sebelah rumah RS Katolik.
Coba mengingat ingat tempat wisata di Lombok, seperti pemandian Suranadi. Tempat yang unk, karena udara ditemapt pemandian ini panas seperti biasanya, tetapi air kolam renang itu dinginnya bukan main. Waktu itu punya sepupu dari Bogor Priyo Jatmo (alm) berkunjung ke Lombok dan sempat dibawa ke Suranadi. Dipikirnya sama dengan Puncak. Tanpa tanya, dia langsung loncat kedalam air, dan saat itu pula dia loncat naik ke atas, keluar dari kolam renang. Tidak disangka airnya dingin bukan main. Itu pengalaman unik yang saya ingat. Ada tempat yang disebut Narmada, ini komplek yang cukup luas dengan kebon bekas kerajaan Hindu dengan bangunan Pura tempat sembahyang bagi umat Hindu Bali. Lombok tediri dari 3 kabupaten waktu itu yaitu Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur. Sekarang ada 4 kabupatena dan 1 kotamadya. Yaitu tambahan Kabupaten Lombok Utara dan Kotamadya Mataram Pengarus Hidhu Bali sangat terasa di Lombok Barat. Berbeda dengan Lombok Tenga dan Lombok Timur dimana mayoritas penduduk asli suku Sasak.
Kalau Senggigi saat yang lalu belum populer, dan saya baru dengar setelah keluar dari Lombok. Saat ini Senggigi terkenal dengan pantai nya. Tempatnya seperti pantai di Kuta, terlihat juga turis asing sudah mengenalnya dan juga sudah banyak hotel hotel internasional. Ada juga Batu Bolong yang dari namanya jelas ada batu dengan lobang cukup besar menarik perhatian turis yang hanya 8 km dari Mataram
Begitu pula Gunung Rinjani dengan danau Segara Anak, saya belum pernah kesana hanya mendengar namanya saja saat itu dan sampai sekarang. Saat ini makin banyak obyek wisata seperti pantai SIRE dengan batu batuan letaknya agak jauh 36 km dari Mataram. Ada Kuta, nama seperti Kuta di Bali, dengan pantai yang cukup sepi yang letaknya agak jauh keselatan 56 km dari Mataram.
Keingian melihat semuanya belum sempat karena waktu hanya singkat berada di NTB, tapi siapa tahu dimasa mendatang bisa datang lagi. Semoga !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar