Medan, 20 Desember 2009. Bertemu teman lama maupun baru merupakan kenikmatan tersendiri, apalagi diseberang jauh disana. Undangan demi undang berdatangan, terutama bermain tenis di Minggu pagi ini. Melihat begitu bahagianya bisa menyenangkan teman teman tentunya tantangan bertanding tenispun tidak akan saya tampik. Menang atau kalah bukan masalah, yang penting bisa bermain tenis, itu yang utama sperti selama ini saya tanamkan ke atlet atlet yunior melalui orangtuanya.
Ternyata keasyikan main tenis sehingga bisa mengeluarkan keringat yang jarang saya dapatkan selama ini. Udara cerah diatas lapangan clay yang berbeda dengan lapangan gravel di Senayan yang namanya adalah redclay. Lapangan pasir bisa digunakan bermain tenis dimiliki lapangan Kebon bunga ada 9 lapangan clay ini.
Turun berpasangan dengan Bendahara Pelti kota Medan melawan ketua panitia Sutan Hasibuan (mantan petenis yunior Medan) dan dr. Kendy yang juga maniak tenis di Medan. Guyonpun tetap mewarnai permainan tenis.
Begitu selesai sayapun menemui rekan AKBP (Purn)Guntur yang juga petenis veteran handal di Medan. " Tidak ada ya lawan yang lebih tangguh. Masak saya bisa menang. Yang bener aja nich." seloroh saya kepada rekan rekan lainnya. " Macam mana nih !" ujar saya menambah panasnya mereka.
Datanglah salah satu pelatih Medan, Andy Irawan yang mendengar keluhan saya ini. "Itu sih mereka peringkat terendah di Medan." ujarnya tidak mau diremehkan. Memang orang Medan tidak mau kalah juga.
Begitulah suasana dilapangan tenis Kebon Bunga sambil menunggu giliran pertandingan Turnamen Remaja Medan Bangkit.
Ini kalipertama saya main tenis di lapangan tenis Kebon Bunga Medan diatas lapangan clay yang agak berbeda dengan lapangan gravel Senayan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar