Makassar, 6 April 2015. Hari ini saya sedang menunggu keberangkatan pesawat dari Makassar ke Jakarta setelah selesai selesaikan salah satu program di Makassar kota kelahiran saya 69 tahun silam.
Sedang asyiknya menunggu saya terima WA dari salah satu pelatih tenis yang sedang berada di Asutralia membawa tim tenis Junior Davis Cup.
Yang disampaikan adalah masalah tulisan saya diblogger ini sebelum ini yaitu perilaku pelatih kita.
Diminta agar saya sebelum menulis agar cross check dulu kepadanya. Sedangkan maksud tulisan di blogger (pribadi) ini merupakan diary saya selama diperteisan Indonesia. Ketika saya terima telpon langsung saya ungkapkan apa yang terjadi terutama tentang pertenisan kita. Memang seaktu saya terima telpon dari salah satu orangtua yang putrinya diutus mewakili Indonesia ke LN maka ada yang menurut saya aneh karena saya tidak diberitahu yang jelas. Akibatnya saya pun menulis pendapat saya kalau pelatih tersebut (saya tidak sebut namanya) tidak boleh berbuat seperti itu.
Karena saya tidak diberitahu yang detail. Karena ada kaitan dengan pengiriman atlet dimana bersamaan dengan event tersebut maka saya anggap pelatih tersebut memanfaatkan.
Tetapi ketika pelatih tsb chatting dengan saya dikatakan kalau dia menawarkan kepada orangtua tersebut kalau ingin mengikuti turnamen di Australia setelah event Junior Fed Cup, maka ada tarifnya. Oh, saya langsung katakan kalau itu yang dimaksud maka tidak salah pelatih tersebut, karena menawarkan jasanya mumpung sedang berada di Australia, sehingga orangtua tersebut tidak perlu pusing2 memikirkan pelatih pendampingnya.
Dan saya jelaskan semua yang akan masuk kesaya akan saya ungkapkan juga dalam blogger ini. Begitulah yang terjadi saat ini dan saya konsekuen akan ceritakan kembali masalah ini agar jelas semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar