Jakarta, 10 November 2013. Hari ini saya terima telpon dari salah satu rekan tenis yang juga punya sekolah tenis di Jakarta Selatan. Dia ini punya jabatan juga dalam kepengurusan Pelti saat ini. Dikatakan pula kalau dia melihat manfaat cukup besar karena waktu hari Minggu 10 November 2013 dia adakan juga pertandingan tenis di sekolah tenisnya. Awalnya ada kekuatiran bagi dirinya anak asuhnya banyak yang ikut ATF 14 U ini akan kecapekan. Belum lagi ada suara suara negatif yang dikemukakan oleh rekan nya sendiri yang tidak setuju dengan adanya kegiatan tersbut. Tapi saya katakan rekan anda itu tidak setujua karena ada masalah sentimen pribadi saja sehingga bukan berfikir sebagai profesional tenis.
Tidaklah mudah bagi atlet tenis jika belum siap hadapi turnamen selama 5 - 7 hari bertanding setiap harinya. Bisa dilihat sewaktu final petenis Indonesia terlihat sampai memerlukan medical time out. Ini menunjukkan belum siap. Oleh karena itu ATF menyadari masalah ini sehingga muncul inisiatip ATF agar di Asia banyak turnamen sekelas ini.
Saya juga sangat prihatin atas sikap rekan lainya yang sebagai petinggi induk organisasi kalau masih berpikiran negatip seperti itu. Dia lupa kalau atlet butuh turnamen, bukan sebaliknya veteran butuh turnamen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar