Jakarta, 6 November 2013. Dalam ngoberol ngobrol dengan rekan rekan tenis baik yang sudah tidak aktip diorganisasi maupun yang masih aktif di Kemayoran disela sela kegiatan turnamen internasional ATF 14 U, saya sempat berbicara mengenai pertenisan Indonesia beserta hambatan2 yang muncul selama ini khususnya turnamen tenis. Awal tahun semua dikagetkan dengan rencana yang sangat fantastik bagi masyarakat tenis tapi tidak bagi saya karena saya tahu kemampuan mereka saat itu , dengan didaftarkan sekitar 20 turnamen internasional ProCircuit ke ITF .Dari prize money saja berarti harus sanggup keluarkan dana sebesar US$ 200,000, belum lagi beaya pelaksanaannya.
Benar juga awal April (kalau tidak salah) dikejutkan dengan pembatalannya dengan resiko kena denda yang besarnya sekitar US$ 5,000 , begitulah info yang saya dapatkan.
Setelah itu kok keluhan dari dulu tentang turnamen nasional khusus mengganti kehilangan turnamen internasional yang sangat didambakan petenis nasional kita belum muncul dari bidang yang bertanggung jawab, justru datang dari angggota bidang lainnya.. Ya, bukan masalah tetapi yang penting ada kegiatan yang baru satu dua kali saja.
Sehingga saya melihat hambatan datang dari rekan sendiri. Nah, apakah mau dibiarkan dan sayaun diminta kira kira apa solusinya. Saya katakan kalau semua problem so pasti ada solusinya.
Saya katakan memang kalau mengganti personalia ini mungkin ada perasaan sungkan sehingga berakibat bertele tele permasalahan yang muncul.
Ada beberapa opsi yang saya kemukakan yaitu perampingan susunan pengurus yaitu semua bidang itu disatukan saja kalau mau meniru ITF (International Tennis Federation) dimana dibawah ada Kabid Development membawahi pertandingan, permbinaan yunior maupun senior dan lainnya sebegai komite saja. Karena pemegangkeputusan dibidang haruslah orang yang kuat dan wawasannya luas tidak seperti saat ini. Dan opsi kedua bisa saja dipertahankan seperti ini tetapi ada pemekaran sepeti pemekaran daerah didunia politik. Yang perlu dimekarkan adalah Ketua Bidang Pertandingan menjadi dua saja yaitu Ketua Bidang Pertandingan senior dan Ketua Bidang Pertandingan yunior. Ini wayout yang saya sampaikan kepada rekan rekan ini.
Dalam hal ini tidak perlu ada penambahan personil tetapi cukup memanfaatkan yang sudah ada saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar