Jakarta, 9 Nopember 2013. Saya cukup prihatin dengan sikap rekan tenis kita ini yang masih belum berubah dan tentunya semua pihak tidak mengharapkan begitu. Dalam suatu rapat resmi masih bertanya tanya masalah keberadaan turnamen 3 hari. Ini pertanyaan disamping karena tidak tahu tetapi juga karena sentimen dan lucunya membangga banggakan sekali salah satu turnamen di Jakarta lainnya yang sejenis. Dipuji pujinya turnamen tersebut, tetapi ketika dikatakan kalau turnamen yang dipuji itu adalah turnamen 3 hari ternyata dia gak tahu, karena diotaknya seperti turnamen masters yang diselenggarakan lebih dari 3 hari. Wow, kok ngomong tapi tidak tahu dan tidak memahami yang diomongkan.
Jadi saya sendiri berkesimpulan ini akibat sudah sentimen dengan saya sehingga menutup matanya sendiri. Jadi bukan bicara dengan pikiran waras. Nah kenapa bisa terjadi seperti ini, apa perlu brain wash sehinga bisa berpikiran normal demi pertenisan nasional tercinta ini.
Dan saya yakin masih banyak kelakuan kelakuan seperti ini dan masih tetap berporovokasi kedaerah daearh dan sya bisa buktikan semua ini. Dan lucunya rekan2 didaerah itu juga teman teman kita sehingga meeka tidak bisa menyembunyikan kepada saya. Dan hebatnya pernah teman didaerahkatakan sama dia. Kalau bagi rekan didaerah apa yang dibuat AFR itu bagus untuk pertenisan Indonesia khussnya keberadaan RemajaTenis sangat ditunggu tungu masyarakat tenis didaera.
Nah, sekarang saya sanggup adakan turnamen di Jayapura, bukan sebagai petinggi induk organisasi. Yang harus dibenahi adalah kenapa dia kagak sanggup adakan turnamen diluar Jawa. Ini untuk pertama kali ada TDP Nasional di bumi Papua. Wow keren.
Padahal dia ada duit sedangkan saya hanya modal dengkul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar