Solo, 27 Januari 2013. Dalam pembicaraan dengan rekan rekan tenis Jawa Tengah maupun Jogja, muncul pertanyaan terhadap rumor yang berkembang akibat keberadaan RemajaTenis yang dianggap kontroversial. Tudingannya seperti begini. "RemajaTenis itu ngacoin PNP"
Kok, bisa ya. Memang saya pernah diminta buat peringkat RemajaTenis karena jumlah pertandingannya jauh lebih banyak dibandingkan turnamen yunior lainnya.
Saya pun teringat kejadian waktu itu diawal tahun 2011. Waktu itu oleh Komite Peringkat dibuatlah aturan PNP yang baru meniru ITF juga. Untuk Januari 2011, semua poin tahun 2010 dihapus artinya muai dihitung dari NOL. Nah gimana jadinya karena diawal Januari ada turnamen New Armada. Gimana Referee gunakan atokan peringkatnya untuk menyusun Unggulannya. Untuk kasus Referee ini maka masih digunakan PNP Desember 2010.
Nah, masuk akal muncul ribut diawal Februari 2011, karena PNP dihitung dari TDP Januari 2011. Waktu itu ada TDP New Armada, Sportama dan RemajaTenis. Disini RemajaTenis ada 2 turnamen. Tambah ribut lagi sewaktu PNP Maret, karena menghitung hasil TDP Januari, Februari. Dibulan Februari munculalah 2 TDP RemajaTenis lagi. Sehingga bagi yang waktu itu tidak ikut RemajaTenis, Sportama dan New Armada otomatis tidak muncul namanya di PNP. That's the point..
Setelah dijelaskan masalah ini barulah mau mengerti. Jadi bisa saja RemajaTenis disalahkan padahal keberadaan RemajaTenis itu merupakan kebutuhan atlet sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar