Solo, 27 Januari 2013, Disela sela pelaksanaan turnamen nasional RemajaTenis yang berlangsung dilapangan tenis Manahan Solo, saya sempat berjumpa dengan masyarakat tenis. Kebiasaan saling tukar informasi selalu dilakukan oleh masyarakat setiap ada waktu berjumpa saya dilapangan tenis. Kali ini cukup hangat juga pembicaraan disekitar lapangan tenis Manahan. Belum lagi dengan pelatih maupun orangtua lainnya. Kesempatan berdiskusi ada saja karena turunnya hujan yang menghentikan pertandingan sehingga ada waktu untuk berbincang bincang.
Yang menarik ada satu rekan dari Jogjakarta, saya kenal sewaktu pelaksanaan Davis Cup Indonesia melawan Kuwait di lapangan tenis Manahan Solo. Perkenalan pertama kali waktu itu membawa saya laksanakan Persami Piala Ferry Raturandang ke Jogja.
Namanya Joko W tapi bukan Jokowi. Waktu Davis Cup saya sempat kenal Jokowi yang Walikota Solo.
Dia ikuti juga permasalahan AFR yang banyak pihak kurang senang dengan alasan sendiri sendiri tapi dia ini cukup objektip menilai semua permasalahan yang muncul semenjak saya terjun langsung kelapangan mulai dari Persami Piala Ferry Raturandang kemudian berkembang dengan RemajaTenis. Diapun proaktip menyampaikan saran saran kepada saya mengatasi permasalahan yang timbul. " Pak Ferry ini orangnya keras kepala." ungkapan dia terus terang didepan wartawan Solopos. "Jangan coba coba Pak Ferry mundur dari RemajaTenis. Saya tuntut lho!" ujarnya makin keras. Logikanya dia bukan orang tenis setelah masuk ke tenis kok saya mau mundur. Itu yang tidak diterimanya. Dia sendiri akui kalau dia itu bukan orang tenis. Dia hanya mendukung salah satu putrinya jadi petenis yunior di Jogja, namanya Ayu Maharani Gempita S yang masih masuk kelompok umur 14 tahun.
Itulah beberapa dialog dilapangan Manahan sewaktu pelaksanaan RemajaTenis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar