Jakarta, 30 Januari 2013, Sewaktu berada di Solo 27 Januari 2013 dalam rangka pelaksanaan turnamen RemajaTenis, say terima SMS dari rekan wartawan Kompas Helen. Pertanyaannya adalah apakah Pelti sudah terima surat pemberitahuan dari KOI kalau tenis tidak dipertandingkan di SEA Games. Saya jawab akan dicek ke sekretariat kira kira begitu. Langsung saya cek hali ini melalui BBM ke Sekjen KOI Timbul Lubis. Jawabannya mengiyakan bahkan dikatakan kemarin (mungkin Jumat 25 Jan) Pelti tidak hadir dalam rapat. Setelah itu info ini saya teruskan ke Ketua Umum PP Pelti Maman Wirjawan. Dapat jawaban akan di cek Senin , karena saya tidak tahu kalau dia berada di Bali saat ini.
Setelah itu saya ikuti berita di media masalah Tenis dicoret oleh tuan rumah Myanmar yang punya hak terhadap macam olahraga yang dipertandingkan.
Saya tidak ikuti perkembangan selanjutnya , hanya kemarin saya diminta nomor HP Sekjen KOI dan sudah saya berikan agar Pelti menghubunginya.
Saya komunikasikan ke ITF Development Officer Suresh Menon, berita tersebut dibenarkan kalau Myanmar menolak tenis dipertandingkan. Melihat situasi ini seharusnya Pelti bertindak kilat dengan mengontak seluruh peserta seperti Malaysia, Filipina, Thailand, Singapore, Brunei Darusalam, Laos untuk protes ke Myanmar. Langsung lobi lobi dilakukan jangan terlambat karena beberapa hari lalu itu baru rencana 6 cabang olahraga ditilak termasul Bulutangkis. Tapi hari ini saya baca Senam dan Tenis yang ditolak sedangkan Bulutangkis dll diterima. Nah, berarti masih bisa untuk berekasi cepat.
Ya, mudah mudahan Pelti bisa berkomunikasi dengan negara tetangga. Memang saya akui rasanya pengurus teras belum punya link dengan petinggi di Asean termasuk dengan Asian Tennis Federation.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar