Jakarta, 5 Januari 2013. Memasuki tahun 2013, saya coba evaluasi sedikit masalah masalah pertenisan yang kita cintai ini. Khususnya terhadap diri saya selama ini, what next ? Begitulah yang muncul dalam benak saya sendiri. Apalagi setelah terima telpon dari rekan tenis dari Blora , yang jelas nyatakan tidak kuatir walaupun saya sudah kembali ke posisi pengamat tenis. Tidak ada kekuatiran terhadap diri saya karena dianggap bisa berbuat apa saja demi memajukan tenis Indonesia. Ini kuncinya saya kembali harus berbuat sesuatu lagi untuk tenis. Dulu sewaktu duduk dalam kepengurusan induk organisasi, oleh rekan sendiri dalam induk organisasi dikatakan kalau saya mengkomersielkan RemajaTenis untuk kepentingan pribadi. Walaupun awalnya yang bersangkutan sangat mendukung sehingga saya bertambah semangat, kemudian berubah pikiran setelah ada perbedaan persepsi masalah aturan turnamen. Kemudian saya waktu itu sempat juga dilontarkan sebagai suka ngacak ngacak bidang pertandingan. Ya, tentunya saya tidak bisa berdiam diri kalau ada kejanggalan dalam pelaksanaan turnamen. Apalagi kalau ada pelanggaran terhadap aturan yang sudah baku Itu tidak bisa ditolerir. Kenapa kita musti tutup mata.
Nah, sekarang saya tentunya sudah bebas bergerak, apa mau dikomersielkan itu hak saya tentunya.
Hari ini tanpa saya duga terima telpon dari teman lama saya dulu dbidang farmasi/kedokteran. Diapun bercerita ngalor ngidul dan anehnya sempat juga mengamati kalau saya sudah sering keluar kota untuk selenggarakan RemajaTenis. Memang dulu diapun pernah bertanya kepada saya dan saya tidak akan lupa pertanyaannya. Karena dulu teman bisnis, maka diapun geleng kepala kalau saya beralih haluan keolahraga karena saya duduk dikepengurusan tenis tingkat pusat. "Apa yang kamu dapat dari tenis?" Pertanyaan ini muncul karena dulu sama sama bergerak di marketing. Tentunya diharapkan jawaban saya . " Kepuasan " itulah jawaban saya kepadanya. " Ya kalau itu bisa saja bermilyar milyar nilainya." ujarnya kepada saya.
Kali ini saya pun dianjurkan untuk mencari sponsor pelaksanaan RemajaTenis. Ajakan ini sangat masuk akal sekali. "Apalagi sudah selenggarakan 26 turnamen dalam tahun 2012. Sudah cukup nilai jualnya. Ayo , Fer" ujarnya memberi semangat. Tentunya akan saya lekukan seperti yang diminta. Mudah mudahan. Tetapi saya ada kesulitan untuk menyusun kalender RemajaTenis, karena untuk bulan Januari, Februari dan Maret 2013 saya sudah kirimkan Formulir Pendaftaran TDP ke PP Pelti tetapi belum ada jawabannya karena kepengurusannya masih baru terbentuk. Tetapi info yang saya dapat kalau semua turnamen yang diajukan untuk tahun 2013 belum dibuatkan SK Ketua Umum PP Pelti. Tetapi beberapa daerah sudah saya hubungi akan buat RemajaTenis di tahun 2013, agar target saya tahun 2013 bisa mencapai 30 turnamen bisa terealiser, karena tahun 2012 sudah tercapai 26 turnamen. Semoga berhasil !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar