Senin, 02 November 2009
Pelanggaran Code of Conduct di Mini Tenis
Jakarta, 31 Oktober 2009. Menyaksikan pertandingan mini tenis dalam rangka Festival Sport Menpora di halaman kantor Mengepora Jakarta, ada beberapa kejadian yang sudah harus mendapatkan perhatian khusus bagi orangtua, pelatih dan pelaksana pertandingan. Saya melihat anak anak usia 8 tahun bertanding cukup mengasyikkan sekali karena terjadi adu reli reli panjang yang jarang sekali bisa didapatkan diturnamen kelompok umur. Dengan gunakan raket plastik dengan bola lebih ringan dan ukuran lapangan cukup kecil sehingga tidak ada kesulitan bagi anak anak usia 8 athun ini bisa bermain tenis.
Kejadian yang sudah perlu mendapatkan perhatian adalah dua atau tiga atlit dalam pertandingan sering keluarkan yel yel sendiri yang sebenarnya positip untuk dirinya tetapi akhirnya sudah menjurus mengganggu konsentrasi lawannya. Andaikan dilakukan untuk menaikkan semangatnya , itu bukan masalah, tetapi sejak mulai menunjukkan suatu tindakan provokasi langsung kepada lawannya, ini sudah melanggar ketentuan yang ada di pertandingan tenis. Ini terdapat dalam Code of Conduct, yaituUnsportsmanlike conduct. Disebutkan kalau setiap petenis dalam bertanding selalu harus berlaku sportip. "Players shall at all times conduct themselves in a sportmanlke manner and give due regard to the authority of officials and the rights of opponents, spectators and others." Ini cukup jelas aturan ini yang berlaku mulai dari pemain sudah masuk lapangan melakukan pemanasan sampai dengan pertandingan selesai dan pemain meninggalkan lapangan.
Ada dugaan cara cara ini dianjurkan oleh pelatih dari atlet tersebut. Andaikan ini benar tentunya sangat disayangkan sekali. Memang dimaklumi cara ini dengan menteror langsung bisa membuat mental lawannya anjlog. Tetapi disayangkan sekali cara cara ini diterapkan kepada anak anak usia dini, yang sudah jelas melanggar aturan aray code of conduct.
Bagaimana seharusnya dilakukan sebagai tindakan preventive. Yaitu mulai kepada orangtua dan juga pelatih harus diberitahukan atas tindakan seperti ini tidak diperkenankan di pertenisan. Begitu juga para wasit sudah harus mengetahui pelanggaran tersebut. Hanya bedanya untuk menegurnya secara baik baik sehingga anak anak bisa mengertinya.
Trend ini sangat berbahaya sekali kalai tidak segera diambil tindakan segera, jangan sampai terlambat !
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar