Nusa Dua, 8 Nopember 2009. Mencari waktu yang tepat bersama istri keluar dari acara Commonwealth Bank Tournament of Champions baru bisa terlaksana pada Minggu pagi. Karena keponakan dari istri ada yang bertugas di Bali , maka ada keinginan untuk melihat dan bertemu.
Keponakan yang satu bertugas sebagai Pendeta di kota Negara, Jembrana dan yang satu lagi bekerja di Denpasar. Kedua keponakan ini kakak beradik putri dari Johannes Raintung , kakak dari istri saya.
Berangkat ke Denpasar untuk bertemu dengan salah satu keponakan yang bekerja di Denpasar Ade Raintung, bisa bertemu disalah satu restoran di Denpasar. Tiba direstoran tersebut ternyata Ade sedang bersama kakaknya Tya Raintung yang seorang pendeta GPIB.
Bertemu dengan kedua keponakan, yang sedang makan siang bersama sama. Ternyata Pendeta Tya Raintung sedang bersama keluarga lainnya ikut bersama sama makan siang. Ngobrol melepaskan kerinduan dengan kedua keponakan mulai dari keadaan keluarga di Semarang , Manado dan Jakarta.
Karena waktu sangat singkat, saya harus kembali ke Nusa Dua karena acara pertandingan final mulai pukul 14.30 sedangkan saya mengatur tiket VIP yang datang bersama dengan Tanri Abeng mantan Ketua Umum PB Pelti . Akhirnya harus meninggalkan restoran tersebut untuk ke Nusa Dua.
Begitu mau membayar makan siang tersebut, ternyata sudah dibayar oleh teman teman dari Pendeta Tya Raintung. Sehingga sayapun hanya bisa menyampaikan terima kasih. Yang membayar adalah Nyonya Ginting yang datang bersama kedua putra putranya. Nyonya Ginting yang sudah ditinggalkan suaminya karena telah dipanggil Tuhan , berdomisili di Denpasar." Nanti di Jakarta saja Om yang traktir." begitulah candanya kepada saya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar