Jakarta, 6 Mei 2020. Sudah lama terpikirkan selenggarakan turnamen veteran baik didaerah maupun di Jakarta. Hanya masalahnya turnamen veteran disamping ajang reunian juga ajang kompetisi bagi petenis handal veteran. Jikalau untuk reunian maka tidak lah cocok konsep seperti ini . Terpaksa berjalan seperti normalnya suatu turnamen, tentunya maka beaya cukup besar dibandingkan kosep ini. Entah apa nama konsop ini.
Petenis daerah atau lainnya tidak perlu keluarkan beaya banyak sebagai transportasinya. Misalnya dari suatu kota terkumpul rekan petenis veteran kemudian dikumpulkan dalam satu wadah diambil pemenangnya saja untuk maju kebabak berikutnya diadu dengan club lainnya tetapi masih satu kota. Atau juga bisa dikumpulkan dalam satu kota pemain veteran diundi untuk bertanding, maka keluarlah pemenangnya.
Mulai kita daftarkan saja siapa yang mau ikut kemudian dibagi dalam kelompok umurnya. Kemudian diundi oleh Koordinator (misalnya AFR) dan disebarkan kepesertanya. Setiap pemain tentunya bermain dalam klub artinya punya lapangan sendiri .
Bertanding dilapangan tersebut seperti jadwal latihannya dan tidak perlu wasit, setelah menang wajib melaporkan ke kooordinator.
Misalnya dalam satu kota telah keluar juaranya, maka diadu dengan pemenang lain kota jika memperebutkan dalam satu wilayah sehingga keluar pemenangnya. Bertanding dilapangan latihan dari salah satu peserta.
Andaikan antar provinsi bisa dilakukan dengan pilihan pertama yaitu antar pulau misalnya Sumatra dikumpulkan satu kota, Ini lebih hemat beaya.Kosep ini belum pernah dilakukan di Indonesia.
Sekarang menunggu hadiahnya. Apakah dalam bentuk prize money atau bingkisan barang. Tergantung motivasi bertandingnya. Ini satu idea yang bisa dimunculkan saat ini.
Jakarta, 6 Mei 2020. Sudah lama terpikirkan selenggarakan turnamen veteran baik didaerah maupun di Jakarta. Hanya masalahnya turnamen veteran disamping ajang reunian juga ajang kompetisi bagi petenis handal veteran. Jikalau untuk reunian maka tidak lah cocok konsep seperti ini . Terpaksa berjalan seperti normalnya suatu turnamen, tentunya maka beaya cukup besar dibandingkan kosep ini. Entah apa nama konsop ini.
Petenis daerah atau lainnya tidak perlu keluarkan beaya banyak sebagai transportasinya. Misalnya dari suatu kota terkumpul rekan petenis veteran kemudian dikumpulkan dalam satu wadah diambil pemenangnya saja untuk maju kebabak berikutnya diadu dengan club lainnya tetapi masih satu kota. Atau juga bisa dikumpulkan dalam satu kota pemain veteran diundi untuk bertanding, maka keluarlah pemenangnya.
Mulai kita daftarkan saja siapa yang mau ikut kemudian dibagi dalam kelompok umurnya. Kemudian diundi oleh Koordinator (misalnya AFR) dan disebarkan kepesertanya. Setiap pemain tentunya bermain dalam klub artinya punya lapangan sendiri . Bertanding dilapangan tersebut seperti jadwal latihannya dan tidak perlu wasit, setelah menang wajib melaporkan ke kooordinator. Misalnya dalam satu kota telah keluar juaranya, maka diadu dengan pemenang lain kota jika memperebutkan dalam satu wilayah sehingga keluar pemenangnya. Bertanding dilapangan latihan dari salah satu peserta. Andaikan antar provinsi bisa dilakukan dengan pilihan pertama yaitu antar pulau misalnya Sumatra dikumpulkan satu kota, Ini lebih hemat beaya.Kosep ini belum pernah dilakukan di Indonesia. Sekarang menunggu hadiahnya. Apakah dalam bentuk prize money atau bingkisan barang. Tergantung motivasi bertandingnya. Ini satu idea yang bisa dimunculkan saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar