Jakarta, 18 Mei 2020. Jika mengingat masa lalu soal turnamen tenis ada yang disebut Piala Gubernur yang merupakan kebanggaan setiap Pengprov Pelti. Tapi akhir akhir ini sudah tidak kelihatan lagi sepertinya ada masalah. Kenapa masalah itu dibiarkan yang seharusnya dicarikan solusi, mengingat setiap Pengda (nama lama sekarang Pengprov), banyak dari birokrat. Begitu juga Piala Walikota atau piala Bupati. Coba inventariser Piala Walikota/piala Bupati dan Piala Gubernur yang pernah ada.
Piala Walikota seperti Piala Walikota Jakarta Timur, Piala Walikota Jakarta Barat, Piala Walikota Jakarta Selatan, Piala Walikota Jakarta Pusat, Piala Walikota Jakarta Utara di Jakarta. Semua TDP Yunior Kebetulan AFR mengalaminya dimana kedua putra putri ikut serta, Kemudian Piala Walikota Semarang, Piala Walikota Tegal, Piala Bupati Karawang, Piala Bupati Lahat, Piala Walikota Surabaya, Piala Walikota Jayapura, Piala Walikota Tarakan ( menjadi Turnamen internasional wanita) dan lain lain. Untuk Piala Gubernur adalah Piala Gubernur DKI Jakarta, Piala Gubernur Jawa Barat, Piala Gubernur Riau (yunior dan senior), dan lain lain.
Masalah nya sekarang kemana? Sayang kalau tidak bisa dimanfaatkan sarana tersebut. Kalau ditanyakan kenapa tentunya alasan diberikan adalah Gubernur tidak hobby tenis. Ini jawabannya sebenarnya tidak tepat. Teringat AFR waktu bertemu langsung 2 Gubernur di Jakarta. Kebetulan ada yang menfasilitasikan yaitu salah satu pengurus Pengda Pelti sendiri mengatur pertemuan tersebut, tanpa kehadiran anggota Pengda , tapi bisa menkondisikan pertemuan tersebut di Jakarta.. Jadi waktu itu minta ketemu di Jakarta , Gubernur Riau di mess perwakilan Riau jalan Otto Iskandadinta. Tadinya minta waktu hanya 15 menit saja akhirnya lebih dari satu jam. Keluar dari Mess Perwakilan Riau membawa hasil dua TDP Yunior dan TDP Kelompok Umum.Piala Gubernur Riau 2002.
Begitu juga minta ketemu Walikota Tarakan waktu 15 menit di Jakarta tepatnya di hotel Santika jalan Petamburan. Begitu juga minta waktu 15 menit ternyata bisa keluar lebih dari satu jam dengan hasil Turnamen internasional putri dengan hadiah $ 10,000.
Sempat bertemu di Tarakan AFR bertanya kepada Walikota Tarakan dr, Jusuf, masalah hobinya adalah main catur, Iseng bertanya kenapa mau sponsor tenis padahal tidak hobi. Jawabannya adalah dengan tenis diharapkan masyarakat mau berolahraga sehingga pemkot tidak perlu keluar dana kesehatan yang besar., disamping dapat promosi murah kota Tarakan diluar negeri
Berdasarkan pengalaman tersebut tentunya bisa saja dilakukan sekarang juga asalkan ada niat emajukan petenis daerah yang sangat didambakan oleh petenisnya.
Tahun lalu AFR sempat selenggarakan TDP Junior Piala Walikota Medan. Sebenarnya Piala Walikota Medan merupakan agenda tetap Dispora Kota Medan dialihkan supaya jadi TDP, dan AFR berhasil.
Marilah tahun 2021 kita mencoba lagi agar bisa terulang kembali PialaWalikota dan Piala Gubernur.
Sebenarnya ada Piala Bupati ditahun 2019 tetapi bukan TDP tetapi lebih dikhususkan veteran agar petinggi kabupaten/walikota bisa main. Sebenarnya salah satu solusi adalah dicari waktu dalam rangka HUT Kotamadya atau kabupaten dan Pemerintah Provinsi karena pati ada kegiatan2annya. Ini diselipkan dana RTurnamen tenis nasional bukan veteran. Kalau petinggi nya mau main tenis juga bisa ditambahkan turnamen veteran. Resiko budget besar. Tetapi sebenarnya bisa diminimlkan beayanya. Banyak pos yang bisa dihemat. AFR merasa prihatin jika tenis didaerah mati suri, hanya karena pembinanya tidak mau cari solusinya.
Mengingat ketua umum PP Pelti adalah mantan Inspektur Jenderal PUPR tentunya banyak relasi dengan Bupati/.Walikorta/ Gubernur . Kenapa tidak bisa dimanfaatkan atau rekan anggota Pengurus lainnya yang turun kerjakan hal tersebut. Justru diherankan adalah Ketua Pengprov adalah Bupati atau Sekda atau walikota nya. Sayang kalau tidak bisa dimanfaatkan anggota Pengurus Pelti baik di Daerah maupun kota dan kabupaten. Ini demi untuk tenis. Jangan mengharapkan minta petunjuk dari ketua yang notabene tidak sempat memikirkannya karena kesibukannya. (Foto Ketua Umum PP Pelti bersama Ketua Pengprov Sultra dan AFR)
1 komentar:
untuk kejurnas yunior piala walikota tegal tahun ini ditiadakan, dialihkan ke penanganan covid-19. sedangkan untuk internasionalnya yang dulu pernah ada, entah kapan ada laginya hehehehe
Posting Komentar