Jakarta, 28 Juli 2013. Saya coba membahas masalah bola khusus yang digunakan dalam pertandingan RemajaTenis. Yang mau dibicarakan masalah pertandingan untuk kelompok umut 8 tahun dan 10 tahun yang berbeda dengan bola dikelompok diatssnya yang sudah sama dengan dewasa.
Waktu pertama kali saya perkenalkan ditahun 2011 dikota Pontianak khusus kelompok umur 10 tahun menggunakan bola dengan pressure 75 % dibandingkan ang normal, maka hasilnya cukup memuaskan. Hanya saja saya katakan secara guyon, kalau penyelenggara rugo. Ini hanya guyon saja,
Bisa dibayangkan pertandingan saya hitung waktunya dibandingkan dengan kelompok umur 12 tahun yang sama sama menggunakan pro-set yaitu sampai games kedelapan saja.
Perbedaannya ternyata waktu itu setiap pertandingan makan waktu sekitar 2,5 - 3 jam. Saya tidak lupa waktu itu ada petenis dari Jakarta ikut lolos sampai final dan tiba saatnya bertanding tidak muncul karena sudah masuk rumah sakit karena degidrasi. Maklum panasnya kota Pontianak yang cukup terkenal dan kalau kurang siap dengan banyak minum maka dehidrasi akibatnya.
Kenapa oleh ITF dibuat aturan baru berdasarkan risetnya beberapa tahun. Secara logika saja kita berpikir dalam hal ini. Coba kita lihat dengan bola normal yang biasa digunakan oleh orang dewasa atau kelompok yunior lainnya maka yang perlu diperhatikan mulai tinggi badan dimana bola yang enak dipukul adalah setinggi pinggang. Nah, anak2 KU 10 tahun kebawah itu tingginya saja sampai pinggang orang dewasa. Jadi tentunya diperlukan bola yang pantulannya lebih rendah sehingga enak dipukul anak2 tersbut. Kedua adalah kecepatan bola yang untuk orang dewasa berbeda dengan anak2 usia 10 tahun kebawah. So pasti anak2 terlambat mengejarnya sehingga tidak sempat memukul bola karena bola sudah lari lebih kencang.
Jika diberikan bola dengan tekanan lebih rendah maka anak2 masih sempat mengejarnya.
Ketiga karena bola nya lembut maka swing anak2 harus lebih keras agar bisa melewati net. Jika sejak kecil sudah dibiasakan memukul keras maka lebih mudah nantinya dikelompo usia diatasnya, sehingga mulai dari backswing kemudian swingnya dan follow throughnya bisa lebih lengkap. Ini keuntungannya jika sejak usia dini sudah lengkap pukulannya sehingga meningkat kebih dewasa sudah terbentuk pukulan tersbut sehingga bisa lebih mudah meningkatkan prestasinya, Bukan seperti sekarang masa jenjang kompetisi masih dibentuk dulu pukulan dasarnya, Berabe lah
Ii baru masalah bola. Teringat saya waktu pertama kali perkenalkan kelompok umur 8 tahun atau dikenal dengan mini tenis di Palembang tahun 2013 di Jakabaring. Animo peserta cukup baik, tetapi saya prihatin sekali ramet yang digunaan adalah raket dewasa sehingga saya lihat ada kesulitan bagi anak2 8 tahun memukulnya karena keberatan raket. Ini masalah yang juga harus mendapatkan perhatian khusus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar