Jakarta, 4 Agustus 2011. Ada satu kejadian yang tidak bisa dilupakan saat berangkat ke Medan , tepatnya tanggal 21 Juli 2011 sebagai persiapan pelaksanaan Turnamen Remaja Sumut Bangkit di lapangan tenis Kebon Bunga Medan.
Memang sebelumnya saya diingatkan agar berangkat dari rumah pukul 04.30 karena kuatir macet, sedangkan pesawat Lion jadwalnya pukul 07.00. Karena saya pikir pagi pagi tidak macet sayapun baru bangun pukul 04.30 dan siap berangkat pukul 05.15. Tiba di bandara pukul 06.00, dan karena barang yang dibawa cukup banyak ada 90 kg isinya bola, spanduk2 untuk turnamen. Ternyata dibandara salah turun dari kendaraan , seharusnya di terminal 1 B , saya turun di terminal 1 A. Bertiga kami jalan pindah ke terminal 1 B.
Di counter cukup ramai sekali, dan kamipun antre seperti biasanya. Begitu sudah dekat counter, baru dibilang sama penumpang lainnya kalau counter ini untuk yang tanpa bagasi. Maka pindahlah kecounter lainnya yang juga cukup ramai sekali. Antre kembali, dan begitu tiba didepan counter sudah tinggal 5 menit lagi boarding. Dipindah kecounter ujung. Ikutlah pindah dan sampai dicounter, dikatakn sudah tutup. Bisa dibayangkan dengan bagasi 90 kg terpaksa batal berangkat karena dianggap terlambat. Apapun argumentasinya tetap penumpang salah. Tiket dianggap hangus atau dinilai hanya 10 % saja. Artinya harus beli tiket baru lagi, dengan harga Rp. 1.400.000 perorang. Sedangkan kami bertiga. Karena harus berangkat juga , maka sayapun menerima penawaran ke jam 09.00 karena yang jam 08.00 sudah penuh. Ya, nasib harus bisa menerima, yang penting harus berangkat ke Medan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar