Jakarta, 21 Agustus 2011. Kegiatan saya cukup padat dibulan Puasa ini, dan tidak saya sangka sangka. Banyak terbang keluar kota yang frekuensinya cukup meningkat.
Tepatnya tanggal 6-10 Agustus 2011 saya sudah berada di Manado. Kemudian 11 Agustus 2011 kembali ke Jakarta. Hanya satu hari di Jakarta, saya terima undangan harus ke Solo, tepatnya tanggal 13-14 Agustus 2011. Menghadiri rapat koordinasi pelaksana The 6th Asean Para Games 2011. Padahal saya baru ditunjuk seminggu yang lalu sebagai Ketua Panpel Tenis untuk the 6th Asean Para Games yaitu SEA Games untuk penyandang cacat.
Setelah itu kembali ke Jakarta 15 Agustus pagi, ternyata saya diundang kembali ke Palembang bersama Chef de Mission peserta SEA Games 2011. Berangkat ke Palembang tanggal 17 Agustus 2011 dan kembali ke Jakarta 18 Agustus 201 dan ikuti Welcome Dinner 18 Agustus di hotel Sultan Jakarta. esoknya 19 Agustus 2011 undangan rapat Chef de Mission Seminar di hotel yang sama mulai pagi sampai sore dan sorenya ada acara buka bersama di hotel Menara Peninsula.
Tapi dari perjalanan ke Palembang tanggal 17 Agustus lalu, disaat acara kunjungan venue dipimpin oleh Gubernur Sumsel Alex Nurdin ada beberapa kejadian lucu. Yang pertama disaat kunjungan ke stadion utama Jakabaring saya sempat berdiri dibelakan Chef de Mission dari Filipina dan satu LO yang menemani mereka. " What's name of your Governor ? " . Ini pertanyaan muncul karena terlihat dukungan petinggi daerah cukup besar terhadap SEA Games menarik perhatian Chef de Mission lainnya. Saya melihat LO yang tinggi badannya cukup cantik bertanya kepada rekan LO lainnya sambil berbisik. Setelah mendapat nama tersbut baru LO tersebut menyampaikan nama tersebut kepada yang bertanya. Saya persisi berdiri dibelakan keduanya, sehingga menarik perhatian saya. Setelah itu saya tepuk pundaknya LO yang cantik itu dari belakang. " Dari mana ?" Ternyata dapat jawaban kalau dia dari Jakarta, bukan dari Palembang. Rupanya Panpel (INASOC) merekrut LO bukan hanya dari Palembang saja tetapi dari Jakarta juga. Kok aneh yang mendidik yang salah atau LOnya yang salah.
Peristiwa kedua, sewaktu meninjau Wisma Atlet yang cukup populer dipemberitaan nasional akibat peristiwa Nazarudin akhir akhirnya, wisma tersebut cukup populer didunia jurnalis. Saya keluar dari dalam kamar yang disiapkan bertemu Gubernur Sumsle dengan topi dikepalanya. Langsung saya ditanya beliau. " What's you comment?" Langsung saya pikir , dia kira saya dari Luar Negeri, sedangkan saya jelas jelas gunakan T-shirt RemajaTenis yang cukup besar.
Setelah itu saya mulai berguyon dengan rekan2 lainnya, kalau Wisma Atle itu belum ganti nama. " Apa namanya bang? " Begitulah pertanyaannya. Langsung saya sebutkan Wisma Nazarudin, biar dia sumbangkan dananya ke pembangunan wisma atlet tersebut, karena panitia INASOC Palembang belum terima dana sepeserpun dari Pemerintah seperti dikemukakan oleh Katua Umum KONI Sumsel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar