Jakarta, 10 Agustus 2011. Beberapa hari lalu, tetapyna Santu 6 Agustus 2011 terima berita dari Manado kalau mertua perempuan baru meninggal, dan langsung saya pesan tiket pesawat untuk istri ke Manado. Waktu itu belum ada pikiran mau ke Manado bersama sama. Tetapi akhirnya saya memutuskan ikut serta karena sewaktu mertua laki meninggal beberapa tahun silam saya tidak ikut ke Manado. Jadi kesimpulan saya waktu itu harus ikut juga ke Manado.
Ternyata mendapatkan pesawat sore hari dengan Batavia Air. Yang berangkatnya juga tertunda dari jam 15.30 diundur 45 menit kemudian.
Sewaktu check-in masih ada waktu 2 jam, dan saya mencoba buka laptop untuk internet connection dengan modem IM2. Periksa tas laptop ternyata modemnya ketinggalan. Lihat jam masih ada waktu maka saya nekat kembali ke Jakarta untuk spesial ambil modem tersebut.
Karena selama ini saya harus selalu mengikuti perkembangan melalui internet dan mengirimkan email2 yang masuk begitu banyak. Jadi sangat ketergantunga dengan internet membuat saya haru membawa laptop dan modemnya.
Ternyata cukup waktu untuk kembali kebandara. Tiba di Manado cukup larust malam pkl. 21.30 dan bersamaan pula kakak ipar dari Surabaya juga tiba lebih awal.
Ada kejadian lucu, sewaktu ambil bagasi kakak ipar saya ini masih menunggu bagasinya belum ketemu, sedangkan bagasi saya sudah lebih dulu. Sampai semua bagasi pesawat Lion yang digunakan sudah habis, maka saya anjurkan pergi ke bagian lost and found Lion Air saja. Petugas sangat ertbatas, maka waktu habis menunggu. Tetapi sayapun minta dia lihat koper yang ada disana.Dia katakan tidak ada.
Saat petugasnya datang diapun tunjukkan resi bagasi maka diketemukan tas itu. Dia katakan bukan miliknya sedangkan nomer resinya sama. Akhirnya petugasnya bingung juga maka dilihat nama penumpanya didapatlah namanya tetapi diapun katakan bukan miliknya. Akhirnya dibukalah tas tersebut baru dia sadar kalau itu tasnya.." Memang so tua ngana sayang."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar