Solo, 13 Agustus 2011. Tiba di Solo langsung menuju ke Hotel Sunan tempat istrahat selama di Solo. Karena acara rapatnya setelah buka puasa maka saya menyempatkan diri langsung ke lapangan tenis Manahan. Melihat lapangan Manahan sayapun teringat akan beberapa tahun lalu diadakan event Davis Cup antara Indonesia melawan Kuwait dimana saya terlibat langsung sebagai pelaksana. Begitu juga tahun lalu saya adakan turnamen nasional RemajaTenis dilapangan tersebut.
Kendala yang muncul datang dari rekan sendiri diinduk organisasi tenis Solo, tetapi semua bisa diselesaiakan dengan baik
Sayapun ketemu rekan Freddy Pakaya yang sudah saya kenal selama ini sebagai pelatih dan orangtua salah satu petenis yunior. Memang nama Pakaya itu saya kenal datang dari Gorontalo. Tetapi kalau mendengar cara bicaranya sangat medok Jawa, maka sayapun selama ini tidak mau singgung masalah asal usulnya.
Sewaktu bertemu dilapangan Manahan setelah saya coba telpon dan dia mau datang bersama putrinya petenis Jesica Pakaya, dalam perbincangan tersebut terungkap dari dirinya kalau ayahnya itu Polisi asal dari Gorontalo. Benar juga dugaan saya, dan dia mengaku belum pernah ke Gorontalo.
Setelah itu ketemu juga dengan Bu Wahyuning orangtua dari salah satu petenis yunior Solo. Sayapun minta bantuan keduanya ikut serta dalam kepanitiaan Asean Para Games 2011 di Solo. Ternyata mendapatkan sambutan baik dari keduanya.
Sayapun ungkapkan kalau saya berkeinginan adakan turnamen Remaja Tenia karena saya lihat lapangan Manahan cukup banyak ada 9 lapangan merupakan kompleks terbesar setelah Jakarta. Idea ini disambut oleh keduanya dan terungkap sekali kalau minat petenis yunior di Solo sudah menurun karena tidak ada turnamen tersbut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar