Sabtu, 28 Agustus 2010
Mulai Kenal Soft Tennis
Jakarta, 28 Agustus 2010. Beberapa hari lalu saya terima SMS dari salah satu orangtua petenis yunior di Manado yang sudah lama saya kenal sejak yang bersangkutan berada di Pontianak kemudian pindah ke Bali dan akhirnya ke Manado. Pertanyaannya sangat simpel sekali. Yaitu apakah boleh petenis ikut soft tennis. Tapi perlu diketahui soft tennis itu salah satu cabang olahraga yang mirip dengan tenis atau boleh dikatakan sebagai modifikasi olahraga tenis. Saya mengenal cabang olahraga soft tennis ini sejak tahun 1991-92 di Jakarta. Waktu itu saya dilibatkan sebagai penyelenggara turnamen internasional soft tennis di Senayan. Di Indonesia sudah dikenal asosiasinya yaitu PESTI (Persatuan Soft Tennis Indonesia) yang sebagai Ketua Umumnya Dr. Abdul Gaffur yang saat itu sebagai Menteri Negara Pemuda dan Olahraga R.I. Keberadaan PB Pesti sudah terdaftar di KONI Pusat tetapi keberadaannya sampai sekarang sudah tidak terdengar lagi bahkan sekarang atas keinginan pemainnya yang mantan petenis yunior maupun nasional banyak yang berkecimpung ke soft tennis setelah tidak berprestasi di tenis nasional lagi.
Walaupun organisasinya tidak aktip bahkan sudah dibekukan oleh KONI Pusat (ini info terahir yang saya dengar), atletnya tetap aktip ikuti turnamen soft tennis diluar negeri. Dukungan dari organisasi asal Jepang cukup membuat tetap bergairah.
Latihanpun tetap ada saya lihat di lapangan gravel Senayan. Aktivitas ikut serta turnamen internasional diluar negeri menarik perhatian mantan petenis lainya yang sudah menurun prestasinya di tenis.
Menjawab pertanyaan SMS diatas saya hanya katakan Soft Tennis aktivitasnya di Indonesia itu hanya latihan dan aktif ikuti turnamen soft tennis diluar negeri. Kalah dibandingkan tenis yang cukup banyak, dan saya anjurkan tidak meninggalkan tenis untuk putrinya masih KU 14 tahun. Belajar main soft tennis juga cukup baik, karena tidak terlalu bertentangan dengan tenis. Makin banyak mengenal olahraga non tenis juga sangat bermanfaat bagi petenis yunior. Karena soft tennis itu asalnya dari Jepang maka kegiatannya sekitar Asia saja. Sepengetahuan saya soft tennis belum ada asosiasi internasional nya (Dunia) kecuali tingkat Asia karena sudah dipertandingkan di Asian Games maupun Asia Tenggara karena dipertandingkan di SEA Games.
Minggu ini saya diminta tolong oleh rekan saya Diko Moerdono untuk membantu dia menangani soft tennis yang akan ada seleksi untuk persiapan SEA Games.
Oh ya, saya ke soft tennis ini karena saya ditunjuk sebagai Direktur turnamen soft tennis di SEA Games 2011 di Palembang. Sehingga saya langsung kontak asosiasi Soft Tennis Asia Tenggara.
Melihat permainan soft tennis tidak beda jauh dengan tenis, dari segi lapangannya dan yang berbeda hanya raket dimodifikasi lebih kecil (mungil) dan bolanya bola karet. Saya sendiri sudah punya raket dan bola tersebut peninggalan turnamen soft tennis di Jakarta dua puluh tahun silam.
Dibutuhkan tenaga lebih besar jika ingin latihan, pukulannya harus keras karena kalau tidak maka bola akan nyangkut net. Disini lebih menonjol pukuan FLAT dibandingkan SPIN, karena bola akan lari cepat sekali. Ada lagi yang khas yaitu pukulan backhand yang saya kenal sewaktu orangtua saya main tenis sudah ada yatu ONE FACE, jadi beda dengan backhand di tenis. Tetapi bisa saja lakukan backhand seperti tenis. Bisa juga gunakan SLICE backhand untuk menghentikan lajunya bola.
Jadi kalau untuk petenis yunior mau mencobanya sangat bagus sekali agar tenaga pukulnya dilatih di soft tennis. Harus pukul keras atau DRIVE yang kuat. Ini diterapkan di tenis juga lebih baik akhirnya.
Tidak mudah bermain soft tennis. Bisa dilihat mantan petenis nomor satu Indonesia Prima Simpatiaji bisa kalah sewaktu seleksi hari ini dari mantan petenis yunior Ferly Montolalu, begitu juga Hendri SP mantan petenis nasional bisa kalah dari Wisnu Wijaya mantan petenis yunior beberapa puluh tahun silam. Jadi tidak mudah main soft tennis. tetapi kalau mau coba, silahkan saja..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar