Jakarta, 1 Maret 2011. Pertanyaan masalah status suatu turnamen selalu datang kepada saya. Karena ada kebimbangan masyarakat terhadap promosi turnamen yang mengklaim merupakan TDP (Turnamen Dakui Pelti). Untuk tidak menjatuhkan turnamen tersebut saya lebih baik bersikap netral saja dengan tujuan agar turnamen tersebut bisa berjalan dengan baik sehingga salah satu kebutuhan atlet terhadap turnamen bisa dipenuhi.
Hal ini saya sampaikan kepada rekan rekan yang datang kepada saya di Senayan. Rekan2 tersebut adalah Goenawan Tedjo dan Satria Negara.
"Untuk mendapatkan pengakuan sebagai Turnamen Diakui Pelti itu sangat mudah, cukup dengan mengisi formulir Pendaftaran TDP yang disediakan oleh PP Pelti, kemudian akan dikeluarka oleh PP Pelti surat pengakuan dalam bentuk Surat Keputusan PP Pelti yang akan ditanda tangani oleh Ketua Umum." ujar saya kepada mereka.
Memang saya diberitahu kalau Satria belum lama ini sudah mengirim surat kepada PP Pelti minta pengakuannya dan juga oleh Bidang Pertandingan melalui Slamet Widodo selaku administrator Pertandingan telah kirimkan formulir pendaftaran TDP melalui email. Ternyata email tersebut tidak diterima oleh Satria Negara karena dikirimkan ke rekannya Satria Negara.
Nah, jika bulan Maret mau adakan turnamen maka ajukan sekarang saja dan isi formulirnya. Fee hanya Rp. 750.000 setiap TDP Nasional Yunior. Dan persyaratan lainnya adalah harus ada Referee dan wasit yang digunakan setiap matches babak final saja." demikian penjelasan saya kepada mereka berdua. Disamping itu juga saya sampaikan agar memberikan pelayanan yang terbaik kepada peserta. Kalau mau hanya statusnya Persami maka tidak diperlukan minta ijin, cukup saja kirimkan laporan hasil pertandingannya yang lengkap artinya kirim juga bagan undiannya, bukan hanya hasil akhir saja. Persami ada poin juga dikonversikan ke PNP yang nilainya sangat rendah. S"Sebagai contoh juara di Persami dapat angka 16, maka dikonversikan ke PNP nilainya menjadi 1,6. "
Kemudian saya beritahukan kepada mereka selama saya kirimkan SMS tentang piala FR selalu saya sebutkan Persami FR bukan TDP FR. Hal ini diakui mereka berdua yang sudah mengenal turnamen Persami Piala Ferry Raturandang beberapa tahun silam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar