Jakarta, 5 Maret 2011. Memasuki tahun 2011 seperti tahun lalu ada satu program yang menarik yaitu training camp untuk KU 10 tahun dan 12 tahun. Kalau tahun lalu idea ini oleh Ketua Umum PP Pelti Martina Widjaja disampaikan langsung kepada saya. Waktu itu ada keinginan petenis luar Jakarta atau Jawa, karena saya sering buat turnamen RemajaTenis diluar Jawa seperti Cirebon, Medan, Mataram, Sumbawa Besar (Des 2009-April 2010). Dari kota kota tersebut memang saya sempat memperhatikan bakat bakat petenis daerah dikelompok uur tersebut. Masalah terpenting didaerah tersebut adalah minimnya pengetahuan pelatih daerah tersebut atas perkembangan tenis ini. Contohnya, saya lihat anak di KU 10 tahun menggunakan raket dewasa seperti yang dilihat di televisi atau gambar gambar petenis dunia.
Langsung saat itu saya buat daftar dari petenis daerah, saya melirik ke Mataram, Sumbawa Besar. Maka saya temukan sekitar 10 nama petenis daerah Nusa Tenggara Barat tersebut. Dibutuhkan KU 10 sebanyak 10 petenis demikian pula KU 12 butuh 10 petenis. Tetapi setelah saya komunikasikan ke pelatih didaerah tersebut ternyata yang dari Selong, Lombok Timur berhalangan hadir. Sayang, peluang dilepas. Karena petenis putri dari Lombok Timur cukup bagus dan waktu itu di Sumbawa Besar, saya dan adik Alfred Henry Raturandang selaku pelatih melihat sendiri atlet2 tersebut. Jadi ada rekomendasi dari pelatih Alfred maka sayapun mengundang mereka. Begitu juga saya melihat di Banjarmasin ada petenis kidal sewaktu ikuti Piala Ferry Raturandang di Palangka Raya Kalimantan Tengah. Begitulah sekilar gambaran mempersiapkan petenis yang diundang ke Training camp.Disampig itu saya konsultasikan juga dengan rekan Aga Soemarno dan Terry Soegiyanti (Semarang) karena mereka juga orang tua yang sering ikuti turnamen turnamen diluar Jakarta. Maka muncullah nama nama tersebut.
Tahun 2011, program ini masih ada. Setelah berkonsultasi dengan Ketua Umum PP Pelti, maka saya ada gambaran yaitu sama seperti tahun lalu. Tetapi yang diundang adalah yang belum pernah ikut training camp tahun 2010. Disini tujuannya adalah hanya membedah kekurangan kekurangan petenis usia dini, dimana kekurangan ini akan disampaikan tertulis kepada pelatihnya sendiri setelah kembali ke daerah masing masing.
Diawali dengan lakukan pertandingan antara mereka sendiri selama 3 hari disaksikan oleh pelatih ITF Suresh Menon, sehingga hasilnya sekitar 15-20 anak diundang masuk training camp di Rumah Kediaman Ketua Umum PP Pelti di Ragunan. Sebelum masuk camp, maka semua beaya merupakan tanggungan sendiri. Tetapi jika sudah masuk camp, maka selama 10-12 hari dalam camp disediakan penginapan atlet dirumah Ketua umum PP Pelti yang memiliki fasilitas [penginapan memadai. Tetapi yang harus diingat kalau orangtua pendamping tidak boleh ikut menginap disana.
Nah, siapakah saja yang kira kira akan diundang, tetapi saya sudah memilikinya berdasarkan pengamatan saya dibeberapa turnamen. Nama nama ini dinominasikan kebeberapa teman lainnya sehingga tidak menimbulkan kecemburuan dari masyarakat tenis. Memang ada email yang saya terima dari daerah daerah yang sayangnya petenis yang diminta itu sudah pernah ikuti training camp tahun lalu.
Untuk tahun 2011, saya harus konsultasi dengan Suresh Menon tetang waktunya di Jakarta. Rencana sebenarnya 1-3 April 2011 seleksi tanding untuk dilihat langsung oleh Suresh Menon dan 4 April langsung masuk camp di Ragunan. Masalah waktu ini perlu dibicarakan dengan Suresh Menon sendiri. Tanggal tersbut bisa saja berubah.
Program ini sebenarnya ada yang menganggap negatip saja tetapi lupakalau tujuan sebenarnya hanya mau membedah kekurangan dan kelebihan talit tenis usia dini. Saya sendiri awalnya sama seperti mereka kurang sepakat dengan training camp ini tetapi setelah melihat jalannya training camp yang pertama ternyata saya melihat positipnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar