Jakarta, 10 Januari 2011. Setelah beberapa hari ini istrahat karena akibat dari darah tinggi naik dari normal telah menjadi 200/110, semangat sayapun kembali normal untuk tetap konsisten agar tenis yunior bisa berkembang bukan hanya di Jakarta tetapi melebar juga kekota kota lainnya diluar Jakarta. Memang saya sendiri cukup kaget karena sewaktu mengukur sendiri tekanan darah dengan tensi meter air raksa awalnya masih anggap enteng karena masih sekitar 180/105. Dan saya masih bandel belum mau minum obat yang saya miliki. Esok harinya karena pusing makin menjadi jadi padahal sudah istrahat, maka pergilah ke dokter. Dokter sendiri juga kaget waktu melihat tensi saya sudah menjadi 200/110. Waktu saya ceritakan kalau kebiasaan saya mengukur tekanan darah dengan tensimeter air raksa (lebih akurat dibandingkan tensi meter digital yang banyak dijual). Dokternya mengakui kalau dia sendiri belum bisa mengukur diri sendiri tekanan darahnya. Ini sudah saya biasakan sejak lama sehingga bukan masalah.
Pikiranpun kembali ke kegiatan turnamen yang saya prakarsai yaitu dikenal dengan RemajaTenis yang sudah dinanti nanti oleh masyarakat tenis di Jakarta maupun luar kota. Mulailah kegiatan ini saya alihkan ke Bandung saja, dibulan Februari mendatang. Saya menerima SMS ataupun email yang menanyakan RemajaTenis di bulan Januari 2011. Kenapa tidak di Jakarta? Karena saya lagi konsentrasi juga kegiatan lainnya yaitu penataran pelatih ITF Level-1 di Jakarta , tepatnya 23-30 Januari 2011. Kegiatan ini sama konsepnya dengan Persami ataupun RemajaTenis yaitu harus bisa swasembada. Tahun 2009 saya sudah pernah laksanakan di Jakarta dan berhasil bahkan melebih kuotanya.
Kali ini sejak Desember 2010 saya sudah edarkan pemberitahuan ke Pelti Provinsi dan dengan SMS lebih cepat bereaksi. Datang permintaan dari Papua, Riau, Kepulauan Riau, Palembang, Bangka Belitung, Lampung, Sulteng, Bogor dan Jakarta. Saya perhatikan banyak peminta datang dari luar Jakarta atau luar Jawa. Ini menunjukkan mereka sebenarnya haus akan pendidikan pelatih ini.
Sayapun mencoba kirim SMS keteman teman yang ditahun 2010 pernah jalankan RemajaTenis, seperti Medan, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Palu, Cirebon dll. Ternyata mendapatkan respon dari Samarinda dan Palu. Langkah awal yang baik saya pikir, disamping itu juga tempat tempat baru lainnya. Ini yang membuat semangatpun meningkat supaya keinginan semua pihak khususnya orangtua petenis bisa terpeniuhi karena turnamen itu adalah kebutuhan atlet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar