Jakarta, 26 Januari 2011. Saat ini sedang berlangsung penataran pelatih National ITF Level-1 Coaches Course yang saya jalankan sendiri. Dasar saya, karena melihat masih banyak tenaga pelatih dibutuhkan di pertenisan Indonesia. Terbukti tahun 2011 saat saya edarkan informasi melalui SMS keseluruh Indonesia mulai dari Aceh sampai Papua/Papua Barat ternyata masih banyak permintaan yang tidak bisa saya layani karena keterbatasan tempat. Kalau tidak salah sudah banyak dilakukan penataran seperti ini dilakukan oleh Pelti didaerah daerah. Tetapi kelanjutannya tidak ada yang mengevaluasinya. Apakah mereka yang sudah lulus dan menyandang sertifikat ITF Level-1 sudah menerapkan ilmunya yang didapat dan apakah mereka ini mempunyai murid tenis. Ini pertanyaan perlu dikaji ulang sedalam mungkin. Menurut pendapat saya ada kemungkinan masih banyak yang belum menerapkan ilmu yang didapat. Disamping itu menurut saya yang perlu mendapatkan perhatian adalah bagaimana peningkatan populasi petenis di Indonesia. Apakah bertambah atau berjalan seperti biasanya. Ini salah satu tugas kita bersama untuk menarik perhatian masyarakat agar bermain tenis. ITF (International Tennis Federattion) sendiri menyadari ada kecenderungan menurun minat terhadap tenis.
Oleh karena itu diperkenalkan bukan lagi MINI TENIS tetapi Play & Stay in Tennis. Untuk itu saya kira semua pelatih perlu mendalami program ini yang sangat penting. Disini untuk menarik perhatian adalah bagaiman menarik minat masyarakat untuk bermain tenis. Coba kita lihat lapangan tenis di Jakarta. Mulai di Senayan, beberapa puluh tahun silam jika masuk ke lapangan gravel Senayan, kegiatan tenis masih berlangsung sampai pukul 11.00. Tetapi sekarang terlihat hampir kosong. Kenapa ?
Menyadari hal ini terpikir saya untuk lakukan semacam seminar kepelatihan. Hal ini tereungkap setelah saya bertemu hari ini dengan salah satu pelatih dari Bengkulu yang bertemu di Senayan disela sela kegiatan ITF Level-1 ini. Namanya Didi Buchary dari Bengkulu. Didi menyampaikan keinginan reuni dengan teman teman Level-1 coaches.
Sayapun menyambut keinginan tersebut. Saya mulai membuat salah satu program dan mencari waktu yang tepat dan mulai menghitung beaya yang akan keluar.
Bagaimana membuat seminar ini menjadi menarik? Tentunya harus dipikirkan adalah pembicara yang akan diundang. Tetapi yang penting adalah menentukan dulu goalsnya dulu. Setelah itu mengemasnya sedemikian rupa agar menarik dan bisa membantu atau menambah pengetahuan kepelatihannya.
Materi seminarpun harus mulai dipikirkan, salah satu adalah memperkenalkan ITF Play & Stay in Tennis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar