Jakarta,21 Juni 2010. Setelah mencoba membahas masalah faktor faktor pendukung untuk menjadi petenis dunia, saya kembali membahas salah satu faktor pendukung yang tidak kalah penting yaitu TURNAMEN. Kenapa turnamen itu penting, karena turnamen sebagai sarana evaluasi pembinaan yang berjenjang.
Kita harus pandai memilih turnamen yang punya tingkatannya. Bukan asal semua turnamen diikutinya, tetapi harus bertahap tingkatan turnamen yang harus diikutinya. Harus disesuaikan dengan kelompok umurnya jika mulai dari usia 10-12 tahun. Harus bertahap, janganlah merasa sanggup bertanding dikelompok umur diatas usianya. Saya sering melihat beberapa petenis yunior diusia 10 tahun sudah bertanding dikelompok diatasnya. Hal yang sama dengan petenis yunior sudah mulai berkecimpung di turnamen Pro Circuit (turnamen kelompok umum) . Sedangkan prestasinya dikelompok umurnya sendiri belum mencapai puncaknya. Entah tujuannya yang saya kurang jelas tetapi ada kesan seolah olah mencari prize money di Pro Circuit , apalagi bisa menikmati fasilitas wild card karena tanpa fasilitas wild card tidak mungkin atlet tersebut bisa masuk babak utama yang sudah mendapatkan prize money.
Seharusnya konsentrasikan dulu ke turnamen kelompok umur mulai dari turnamen nasional kemudian berjenjang ke turnamen internasional dikelompok umurnya sendiri.
Matangkan dulu dikelompok umurnya sendiri, dengan cara sudah bisa menjadi juara untuk beberapa turnamen nasional kemudian baru meningkat kekelompok diatasnya. Dikuatirkan sekali begitu naik ke kelompok diatasnya ternyata belum ada kesanggupannya dan lebih sedih kalau sampai kalah tanpa mendapatkan satu game sekalipun.
Di turnamen internasional yunior juga ada tingkatannya untuk bisa diikuti. Mulai paling rendah adalah kategori Gr 5 kemudian naik ke Gr4 (di Indonesia ada 4 turnamen ini yaitu Thamrin Cup, Oneject Indonesia, Widjojo Soejono dan Internasional Jakarta). Jika sudah bisa masuk ke gr 5 dan 4 maka tentunya peringkatnya bisa ditingkatkan. Jangan dulu coba coba ikuti turnamen Gr 1,2,3 , karena akan makan beaya (karena turnamen ada diluar negeri). Paling tinggi tingkatannya adalah Wimbledon Junior. Begitu juga turnamen nasional ada tingkatannya. Saya akui kalau RemajaTenis itu termasuk kategori terendah dari TDP Nasional yaitu Kategori J-5. TDP diatsanya yaitu Kategori J-4, ada J3 , J2 , J1.
Bagi kategori J5 dikhususkan bagi turnamen yang baru pertama kali diselenggarakan, nanti setelah itu tahun depan dilihat kualitas atlitnya yang ikut sehingga ada kemungkinan naik ke kategori J-4. Sedangkan angka yang didapat yaitu bagi juara 6, runner up 4, semifinlai 3, Quarterfinalis 3, Loser 16 rd 1.
Walaupun RemajaTenis termasuk kategori terendah, tetapi bagi atlet yang belum memiliki PNP tentunya sangat berguna sekali untuk mengumpulkan angka sehingga bisa mengagkat PNP nya. Terutama bagi atlet diluar kota yang minim turnamennya.
Jika sudah ke turnamen internasional yunior ( KU 18 tahun kebawah) yang mewajibkan minimal usia sudah mencapai 13 tahun baru bisa ikuti dan jika ke Pro Circuit minimal sudah berusia 14 tahun tentunya ada maksudnya dibuat aturan tersebut.
Di Pro Circui, diawali dengan turnamen dengan prize money $ 10,000 yang dikenal dengan Women’s Circuit untuk putrid dan Men’s Futures untuk putra. Awalnya jika ingin masuk ke ProCircuit ini harus sudah punya peringkat dunia baik WTA (Putri) maupun ATP untuk putra. Nah jika berhasil disetiap turnamen ini maka akan mendapatkan peringkat dunianya secara bertahap. Prestasi makin baik maka peringkat makin naik dan kesempatan bisa ikuti turnamen dengan kelas diatasnya makin terbuka ( ada Women’s Circuit $ 25,000 dan Men’sChallenger $ 25,000) dan seterusnya.. Bagaimana caranya bisa ikuti turnamen ProCircuit jika belum punya peringkat yang memadai untuk diterima? Caranya, mintalah wild card mulai dari babak kualifikasi dan ada juga untuk babak utama. Sebagai petenis yunior sebaiknya ikuti wild card kualifikasi dulu. Karena kesempatan bertanding lebih banyak dibandingkan dibabak utama.(bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar