Jakarta, 9 Desember 2018. Makin sering berkunjung kedaerah makin sering dapatkan informasi tenis didaerah daerah tersebut bahkan bisa juga kedaerah lainnya. Muncul kesadaran masyarakat didaerah akan kebutuhan akan turnamen. Harus diakui saat ini populasi tenis didaerah juga sudah berkembang. Hanya disayangkan induk organisasi tenis didaerah masih sangat lemah kinerjanya. Baik ditingkat Pengda maupun Pengcab. Jarang sekali terlihat kinerja Pengcab lebih baik daripada Pengda tetapi ada saja Pengcab yang lebih aktip dibandingkan Pengdanya.
Kunjungan kedaerah lebih menyenangkan apalagi jika dilakukan kedaerah daerah yang belum pernah dikunjungi. Hal seperti ini menambah ketertarikan bagi pelaku tenis yang memang berniat memajukan tenis didaerah daerah. Harus diakui banyak sekali lips service yang muncul disaat diadakan mpemilihan Ketua baik ditingkat Pusat maupun Daerah dan Cabang.
Tahun 2018, muncul beberapa Pengda sudah lakukan Musyawarah Daerah Pelti dengan memiliih ketua barunya dan bahkan masih ada lagi menunggu kepastian Musda tersebut. Kenapa kelihatan kurang tanggap adakan Musda ataupun Muscab. Kendalanya hanyalah Dana saja sehingga lupa akan kewajiban setelah habis masa berlakunya , harus bisa lakukan Musda ataupun Muscab Pelti.
Sehari yang lalu di Pekanbaru telah terpilih Ketua Pengda Pelti Riau masa 2018-2023, sedangkan Pengda Pelti Jawa Barat masih menunggu waktu yang tepat. Yang dimaksud yang saatadalah menunggukepastian calon Ketua baru. Sehingga tidak lain dibutuhkan dana pelaksanaan Musda tersebut mau dilimpahkan ke calon ketua baru tersbut. Kasihan.
'Setelah terbentuk kepengurusan tersebut, kira kira apa programnya.
Yang harus diperhatikan adalah pemilihan personalia yang akan duduk dalam kepengurusan tersebut. Key person terletak di Sekertaris Pengdanya. Karena sebagai koordinator dari kepengurusan. Arus informasi masuk dan keluar dari Sekretaris tersebut.
Pemimpin organisasi olahraga baru bisa berhasil jika mempunyau kemauan (motivasi) dan kemampuan (baik finansial dan manajerial)
Tetapi jika ada salah satu rekan yang cukup aktip maka tidak tertutup kemungkinan organisasi tersebut bisa berjalan walaupun agak seret tetapi bisa dimulai dan tidak menyerah terhadap keadaan.
Jika ditanyakan untuk memulai apa yang bisa dilakukan pengurus Pelti tersebut. Apakah sudah ada atletnya, so pasti ada karena tenis yunior sampai veteran ada didaerah daerah . Tolak ukurnya adalah bisadilihat keberadaan lapangan tenis dikota atau daerah tersebut. Untuk lebih jelasnya maka lakukanlah turnamen tenis baik kelompok umur maupun kelompok umum . Turnamen itu sebagai show room pembinaan. Jika sudah ada wadah " show room" tersebut maka makin aktip produsen atlet melalui pelatih pelatih berkarya.( Foto Peserta RemajaTenis Sumsel bersama Pengurus Pengcab Pelti Palembang) .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar