Jakarta, 31 Oktober 2018. Diawal kerja PP Pelti sempat terlihat adanya kemajuan dalam membuat kegiatan TDP (Turnamen Diakui Pelti) khususnya kelompok umum. Harus diakui kelemahan selama ini adalah minimnya TDP Kelompok Umum yang sangat dibutuhkan sebelum menanjak ke Internasional yang memberatkan bagi atlet tuan rumah karena beberapa pertimbangan seperti kualitas permainan masih dibawah atlet asing dan juga harus membayar IPIN( International Players Identification Number) yang jumlahnya dianggap besar sekitar USD 40.00, belum lagi adanya entry fee harus dikeluarkan pemain.
Tetapi menjelang triwulan keempat justru TDP Nasional Kelompok Umum tersebut hilang dari kalender TDP tersebut. Ada beberapa catatan dari TDP Nasional tersebut yaitu di Jakarta (Agustus 2018) kemudian ada di Ternate. Saat membaca adanya TDP Nasional di Ternate sempat bertanya ke Kabid Pertandingan masalah di Ternate. Yang dipertanyakan apakah kenal jumlah lapangan di Ternate sehingga begitu nekat bikin TDP Nasional di Ternate. Awalnya dapat jawaban kalau itu ada yang mau sponsorin.
Kenapa sampai begitu kaget dengan keinginan adanya TDP Nasional Kelompok Umum di Ternate, karena anggota PP Pelti belum pernah melihat kondisi lapangan tenis di Ternate, sedangkan bagi AFR justru pernah bertugas sebagai Technical Delegate POPWIL di Ternate. Punya kenangan manis di Ternate karena sempat diboikot oleh panitia setempat gara gara merka menuntut dana lebih awal kepada Panpel
Tetapi yang lebih aneh justru yang di Jakarta bulan Agustus 2018. TDP Nasional dengan prize money Rp 100 juta cukup besar dan pasti banyak peminatnya. Tetapi akhir nya tidak ada beritanya sama sekali. Timbul tanda tanya besar saat itu dan bahkan muncul lagi ada kemungkinan TDP Nasional di Jakarta untuk kelompok umum tersebut akan hilang karena sponsornya mundur.
Tetapi yang lebih aneh justru yang di Jakarta bulan Agustus 2018. TDP Nasional dengan prize money Rp 100 juta cukup besar dan pasti banyak peminatnya. Tetapi akhir nya tidak ada beritanya sama sekali. Timbul tanda tanya besar saat itu dan bahkan muncul lagi ada kemungkinan TDP Nasional di Jakarta untuk kelompok umum tersebut akan hilang karena sponsornya mundur.
Ya, mau dikatakan bagaimana ya. Apakah ada tanda tanda ketidak mampuannya untuk menggalang dana untuk TDP Nasional. ( Keterangan Foto 1. TDP Nasional Palazzo 2007, Foto 2 Popwil di Ternate)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar