Jakarta, 29 Oktober 2018 Minggu lalu terima pesan via WA dari salah satu orangtua dari Kalimantan Selatan. Dia bertanya klarena saat itu putranya lagi ikut pertandingan tenis di Surabaya yaitu Widjojo Soejono International. Putranya ikut dikelompok umur maka termasuk turnamen nasional. Turnamen ini terdiri dari Kelompok umur 18 tahun untuk internasionalnya dan kelompok umur dibawahnya termasuk nasional walaupun boleh diikuti peserta dari luar negeri.
Diperlihatkan foto Drawnya maupun Order of Play. Tetapi ternyata sewaktu putranya ke lapangan Drawnya berubah sehingga lawannyapun berubah langsung ketemu unggulan. Draw awalnya yang sudah dipublikasikan itu untuk bertemu unggulan dibabak kedua jika menang dibabak pertama.
Karena kasus ini di Surabaya maka hanya bisa berikan masukan masalah Re-Draw bisa terjadi jika ada kesalahan dari Panitia atau Referee. Sehari sebelumnya diadakan sign-in yang tujuannya agar ada kepastian kehadiran peserta sehingga mengurangi masalah WO.
Kalau di Re-Draw maka benar benar redraw. Bukan asal comot.Pekerjaan Referee dalam membuat undian (Draw) maka diutamakan adalah penempatan Unggulan lebih awal. Kemudian untuk yunior harus bisa dipisahkan atlet2 satu daerah atau satu kota Bisa terjadi atlet satu kota bertemu lebih awal kalau sudah lebih dulu dipisah pisah dan ada kelebihannya.
Dalam kasus ini harus diakui ada kelemahan dari Referee. Biasanya turnamen yunior internasional dan nasional digabung maka harus ada 2 (dua ) tenaga Referee agar lebih effektip. Dan jika harus di Re-Draw maka yang tidak diubah adalah susunan unggulan setelah itu semua diundi seperti semula yang belum pernah diundi,
Dari kasus ini kesan yang didapat adalah tidak dijalankan undian awal. Memang kadang kala kinerja Referee TDP yang dimiliki Pelti itu perlu ditingkatkan kualitasnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar