Jakarta, 29 Oktober 2018 Perjalanan ke beberapa cabang olahraga Asian Paragames 2018 dijalani dengan senang sehingga tidak terasa kalau usia tidak muda lagi. Bisa dibayangkan dari hotel ke Goalball di Gedung Kartini kemudian ke Balai Sudirman untuk Powerlifting kemuidan ke Wheelchair Tennis di Kelapa Gading kemudian ke Cempaka Putih (Catur) dan ke Ancol melihat Table Tennis dan Ten Pin Bowling dan kembali ke Hotel.
Tetapi melihat kegiatan cabor selain tenis maka semangat itu kembali berkobar kobar. Sehingga melupakan kemampuan fisik. Yang penting adalah jaga makanan dan istrahat.
Sibuk juga mencari jadwal kegiatan masing masing cabor khususnya disaat atlet tuan rumah berlaga butuh dukungan petinggi Inapgoc maupun Kemenpora . Begitu monitoring ini berjalan maka sibuklah kirim chat via WA ke petinggi petinggi tersebut, Berkunjung ke Lawn Bowl di Senayan, Panahan, Wheelchair Basket, Renang dan Badminton maupun Atletik di Senayan
Sewaktu ke WT sempat ketemu rombongan PP Pelti yaitu Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan Litbang . Ada kejutan yang muncul saat itu karena diperkenalkan dengan seseorang wanita yang belum dienal. " Kenalkan dulu ini Sekjen PP Pelyi." awalnya dianggap bercanda. : Ayo foto berdua dulu." ujar Wakil Ketua Umum .
Timbul pertanyaan dalam kepala. Kok sudah ada pergantian Sekjen . Ada yang aneh karena belum pernah kejadian dalam sejarah PELTI posisi Sekejn belum sempat 1 tahun, karena ini baru 9 (sembilan ) bulan sudah diganti.
Teringat saat Remaja Tenis di Cilandak 27 Desember 2017 , dibuka oleh rekan SM yang datanh mewakili Ketua Umum PP Pelti membuka acara tersebut. Dikatakan saat ini Pelti mempunyai Sekjen yang dikatakan ahli organisasi. " Dia itu mantan Pengacara Tommy Suharto." Saat itu saya hanya tersenyum saja dan sempat mengingatkan kalau saya prediksikan dari sususnan PP Pelti dia sampaikan maka tahun 2018 akan terjadi internal conflict . Langsung d=foto itu saya sebarkan kemasyarakat tenis baik dalam grup WA FKT maupun japri keteman teman Pengda Pelti. Ternyata merekapun belum ada yang tahu, sedangkan jabatan tersebut sudah dimulai 1 Oktober 2018. Ini minimal sudah lebih dari seminggu. Tidak ada keinginan cari tahu kenapa ada perghantian tersbut sedangkan awalnya merupakan kawan baik mereka.
Sempat beri masukan kepada Sekjen yang baru karena oleh Wakil Ketua Umum didepannya meminta AFR agar netral. Jika ada program yang baik bilang baik Tapi kalau ada yang salah juga beritahu kepada mereka, Setelah sepakat maka langsung jabat tangan. Hal ini sudah kedua kalinya Wakil Ketua Umum sampai permintaan tersebut,
Setelah itu kepada Sekejn yang baru disampaikantugas utama yang arus dilakukan adalah komunikasi dengan daerah agar diperbaiki dan yang kedua komunikasi antar pengurus juha harus diperbaiki karena ada internal problem segera diperbaiki. Kemudian ditanya siapa saja yang tidak cocok dalam pengurus. :" Lihat saja sendiri nantinya bisa tahu"
Memang agak janggal kalau sampai saat ini belum pernah kenal ataupun bertemu muka dengan sekjen PP Pelti yang telah dilantik Januari 2019 oleh Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman ( Keterangan foto: 1. Bersama Sekjen PP Pelti Baru, 2. Ketua Umum PP Pelti bersama masyarakat tenis Kawanua)
Memang agak janggal kalau sampai saat ini belum pernah kenal ataupun bertemu muka dengan sekjen PP Pelti yang telah dilantik Januari 2019 oleh Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman ( Keterangan foto: 1. Bersama Sekjen PP Pelti Baru, 2. Ketua Umum PP Pelti bersama masyarakat tenis Kawanua)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar