Palembang, 6 April 2013. Ada kejutan juga saya dapati sewaktu beberapa hari lalu saya sedang bertemu dengan rekan tenis yang mau bekerjasama dengan RemajaTenis ditahun 2013. Yaitu dikatakan kalau PB Pelti membatalkan rencana turnamen internasional. Saya ketemu rekan ini siang hari menjelang sore, sedangkan sewaktu pagi hari saya sempat membaca di kalender TDP yang dibuat PB Pelti per tanggal 1 April 2013. Memang saya secara sepintas seperti tidak percaya kalau turnamen ProCircuit yang ada dalam kalender tertulis cancel. Saya waktu itu hanya berpikiran positip saja yaitu kemungkinan salah ketik karena saya sebelumnya sudah pernah lihat salah ketik dalam kalender TDP 2013 yang dibuat oleh PB Pelti. Saya baru sadar setelah mendengar dari rekan tenis tersebut. Wow apa mau dikata. Saya sendiri sudah malas mau minta konfirmasi ke PB Pelti. Karena sebelumnya saya sudah menduga kemungkinan pembatalan tersebut.akan terjadi. Padahal sebelumnya saya pernah dengar pembicaraan keinginan memajukan tenis Indonesia dengan konsep adakan turnamen sebanyak mungkin sehingga keinginan petinggi yang bersangkutan dengan pembinaan berambisi selenggarakan turnamen internasional sebanyak mungkin Waktu itu saya dengar mau adakan 24 turnamen internasional ProCircuit. Bahkan dalam pemberitaan di media massa dikatakan sudah dapat ijin dari ITF.. Dalam pikiran saya ijin ITF gampang didapat kecuali waktunya berbenturan dengan negara Asia lainnya. Disisi lain saya berpikir andaikan 24 turnamen ditahun 2013 dengan prize money US$ 10,000 maka harus bisa dapatkan dana prize money saja US $ 240,000.Belum lagi beaya pelaksanaannya. Wow duit sopo. Ini pikiran negatif, kemudian saya berpikiran positip aja karena sepengetahuan saya Ketua Umum PB Pelti sendiri bilang sama saya akan menghimpun dana dari sponsor. Sewaktu dia katakan demikian muncullah pikiran lain dari saya, apakah zaman sekarang semudah itu cari sponsor dalam waktu singkat? Bisa saja asal kan ada koneksi yang sangat dekat dan mau membantu. Nah , kalau dibatalkan berarti gimana bidang yang menangani masalah ini, apakah tidak ada koordinasi internal kok cepat cepat daftarkan ke ITF tanpa ada koordinasi internal. Kecewa, so pasti ada yang kecewa, bukan hanya petenis tetapi juga bagi wasit white badge yang punya kewajiban dalam setahun harus bisa memimpoin pertandingan sebanyak 25 kali. Belum lagi yang lainnya. Apa kata dunia ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar