Jakarta, 9 April 2013. Dalam pertemuan dikota Palembang saya sempat bertemu teman lama yang sekarang jadi dosen disalah satu perguruan tinggi dan juga rekan anggota Pengda Pelti Sumsel. Berbagai topik pembicaraan muncul mulai dari kepengurusan Pelti saat ini dengan berbagai kesulitannya apalagi setelah mendengar pembatalan turnamen internasional yang sudah didaftarkan ke ITF. Saya tertarik dengan topik bagaiman memajukan pertenisan di Sumatra Selatan. Ada satu rencana yaitu kerjasama dengan Perguruan Tinggi yang memiliki jurusan olahraga tenis. Setiap mahasiswa yang sudah bisa bermain tenis akan dijadikan menjadi pelatih sebelum menyusun skripsi dengan keharusan merekrut siswa siswa SD ataupun SMP menjadi petenis yunior. Andaikan setiap mahasiswa merekrut 20 petenis maka dari 20 mahasiswa bisa didapatkan 400 petenis yunior. Dan setiap 3-4 bulan dilakukan kompetisi antar klub tersebut. Ini pemikiran yangcukup ringkas dan bisa dijalankan. Persyaratannya adalah legalitas dari induk organisasi Pelti sendiri apakah dari Pengda ataupun PB Pelti. Gagasan ini sudah saya kirimkan ke Ketua Umum PB Pelti melalui BBM tetapi tidak ada respons. Ya,kita tunggu aja kalau mau memajukan tenis sudah harus beranii buat terobosam terobosan . Ya, sekali lagi saya hanya bisa menunggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar