Senin, 29 Oktober 2012
Ulah orangtua yang tidak sportip
Jakarta, 28 Oktober 2012. Setiap kali saya turun ke turnamen bertemu dengan masyarakat tenis selalu saya mendapatkan masukan atau keluh kesah mengenai berbagai macam dan tidak luput pula masalah perilaku orangtua petenis yunior. Itu sering terjadi sejak dulu kala disaat saya mulai menggelar turnamen kelas Persami Piala Ferry Raturandang. Event ini sebagai tempat penampungan keluh kesah para orangtua maupun pelatih. Biasanya dalam pengalaman saya ada beberapa ulah orangtua apakah itu ibu maupun bapak dari petenis yunior akan berdampak buruk terhadap prestasi putra/putrinya. Saya masih ingat orang tua tersebut. Bahkan pernah kejadian orangtua sudah beradu argumentasi bahkan sempat mau beradu fisik, hanya begitu melihat saya maka niat mereka adu fisik jadi urung alias batal.
Nah, kali ini saya jalan jalan ke hotel Sultan berhubung ada turnamen yunior Sportama Masters sedang berlangsung, sambil menyalurkan hobi foto, saya gunakan sebaik baiknya untuk mengoleksi foto petenis yunior yang edang berlaga.
Sayapun berjumpa dengan salah satu orangtua petenis yunior asal Bandung yang masuk final hari ini. Disampaikan masalah ulah dari salah satu orangtua petenis yang sayapun kenal baik. Hanya saja belakangan saya jarang berjumpa dengan dia. Kelihatannya selalu menghindar. Keluhan terhadap orangtua ini sudah lama saya dengar dan paling sering terjadi di turnamen Sportama dihotel Sultan. Saya rasanya baru kedua kalinya berkunjung ke turnamen Sportama ini. Saking tidak senangnya orangtua petenis ini yang berasal dari Bandung terhadap ulah salah satu ayah dari petenis asal Tangerang tersebut sehingga ingin mendengar atau melihat sendiri ulah orangtua ini. Modus sebenarnya adalah ingin menteror lawan putrinya, dengan cara memarahi anaknya sendiri. Sebenarnya ulah tersebut bertujuan untuk menakut nakuti lawan anaknya. Dasar anak anak mendengar hal tersebut yang nada mengancam akhirnya akan takut sehingga sulit bertanding,dan berakibat anak tersebut menangis. Begitulah kejadian kejadian sekitar lapangan tenis di Jakarta. Kelakuan ini suka juga dilakukan di turnamen RemajaTenis dimana sempat maki maki wasit yang bertugas. Untung saja tidak digebuki wasit wasit. Kejadian seperti ini bukan hanya dilakukan di Jakarta saja tetapi sudah dikenal sampai turnamen diluar Jakarta sekalipun.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar