Selasa, 13 Oktober 2009
Tidak boleh ikuti 2 turnamen dalam minggu yang sama
Jakarta, 13 Oktober 2009. Ada satu pertanyaan yang cukup bermanfaat bagi petenis kita. Yang berkaitan dengan keikutsertaan dalam suatu turnamen. “ Apakah boleh ikuti 2 turnamen didalam minggu yang sama.? Andaikan ikut turnamen yunior masuk babak utama sedangkan ikuti turnamen kelompok umum masuk di babak kualifikasi.” Begitulah pertanyaan ini saya terima dari Hadi Wibowo ayah dari Louis Theodor disela sela main tenis di Stadion Tenis Gelora Bung Karno malam ini.
Peraturan turnamen melarang ikuti dua turnamen dalam minggu yang sama. Saya pernah melihat sendiri sewaktu Men’ Challenger Garuda Indonesia Super Tennis (GIST) di Jakarta, kalau tidak salah tahun 1990 . Waktu itu petenis Malaysia , Adam Malik baru selesai ikuti Australian Open bermain ganda masuk babak utama sedangkan ikuti tunggal putra GIST masuk kualifikasi. Sign-in hari Jumat karena pertandingannya babak kualifikasi mulai Sabtu dan Minggu. Dan Adam Malik tidak bisa ikut tunggal GIST, tetapi bisa ikut main ganda.
“ Ikuti kualifikasi kelompok umum untuk pemanasan ke turnamen yunior yang masuk babak utama. Boleh dong !” Ujar Hadi . Tapi saya sampaikan pula kenapa sampai keluar aturan tersebut dimana tidak diperkenankan bertanding diminggu yang sama di dua turnamen, walaupun itu kelompok yunior maupun kelompok umum.
Walaupun dikatakan kalau dibabak kualifikasi , petenis yunior akan kalah lawan dengan seniornya, saya juga sampaikan sebagai penyelenggara tentunya tidak bisa berspekulasi. Sehingga keluarlah aturan yang melarangnya. “Kalau sudah ikut bertanding tentunya tidak ada rumusnya hanya untuk pemanasan saja ke turnamen yuniornya. Dan jangan lupa ada ketentuan pula setiap pemain jika bertanding harus sungguh-sungguh.”
Bagaimana nasibnya jika petenis kualifikasi bisa lolos ke babak utama dimana diturnamen lainnya yang bersangkutan sudah masuk babak utama. Berarti harus mengalah diturnamen yang satunya. “Ini yang tidak diperkenankan, karena akan merusak undian turnamen tersebut. Dan ada pula aturan yang dikenal sebagai code of conduct kalau tidak bertanding setelah sign-in akan kena hukuman pula.
Saat ini turnamen tenis nasional sudah mulai bertebaran. Sebagai contoh bulan Nopember 2009 ada 2 turnamen internasional yunior dan dalam waktu yang sama ada turnamen nasional kelompok umum. Saya yakin petenis yunior tergiur juga ikuti turnamen kelompok umum tersebut.
Ini peraturan tenis yang tidak bisa ditawar tawar lagi, sehingga saya juga merasa perlu disosialisasikan kepada masyarakat tenis.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar