Jogja,3 Oktober 2009. Ada pengalaman baru saya terima selama perjalanan ke daerah khususnya selenggarakan turnamen tenis yunior. Saya lebih cenderung ke junior karena untuk pembinaan junior itu butuh waktu yang lama sehingga sebaiknya sarananya khusus turnamen jadi prioritas. Acara turnamen RemajaTenis-3 ini diadakan diluar kota Jakarta, karena yang pertama dan kedua di Jakarta.
"Kenapa TDP tidak diberikan kaos kepada peserta ? " begitulah keluhan yang muncul saat itu. Masalah kaos sudah pernah terjadi juga sewaktu selenggarakan Piala Ferry Raturandang.
Permintaan kaos datang dari orangtua peserta turnamen. Kalau di Jakarta kurang sekali tetapi ada juga 1-2 orangtua menanyakannya.Dan setelah tahu tidak ada kaos tidak mempermasalahkan. Berbeda dengan di Jogja hari ini, permintaan ini seolah olah adalah keharusan, sehingga ada yang cara penyampaiannya kurang mengenakkan hati penyelenggara. Hal ini disampaikan rekan2 pelaksana kepada saya di Jogja. Belum lagi telpon yang saya terima.
Sayapun langsung minta kesempatan untuk bertatap muka dengan orangtua yang paling sengit menyampaikannya.
Ternyata 2 orangtua dari Pati tersebut membanding bandingkan dengan turnamen lainnya selama ini di Jawa Tengah. Ini sih sah sah saja karena bebas berpendapat dan penyelenggara wajib menyampaikannya alasannya. Begitu juga para Ibu Ibu yang minta khusus ditemukan langsung dengan saya.
Kalau para Ibu rumah tangga ini lebih sopan penyampaian keluhannya sehingga rekan2 panitia lebih enak mendengarnya. Tapi yang dari Pati ini lebih kasar penyampaiannya, begitulah yang saya terima dari rekan2 penyelenggara. Dan memang kalau saya lihat satu orangtua atau pelatih caranya seperti preman istilah yang diberikan oleh rekan penyelenggara. Udah berkaos tanpa lengan memperlihatkan ada tato dilengannya. Saya sendiri sewaktu dia bertanya dari jauh saya anggap cara ini kurang sopan , tidak dilayani dan tidak saya jawab pertanyaannya. Kalau mau bertanya datang didepan orang yang mau ditanya, bukan dari jauh. Disini ego saya juga naik. Maklum bintang LEO.
"Saya sangat menyadari kalau TURNAMEN adalah KEBUTUHAN setiap atlet. Dasar saya dari pengalaman sebagai anak didaerah, bukan di Jakarta atau pulau Jawa yang banyak turnamennnya. Saya dulu dari Bali dan Lombok. Kalau ikut turnamen nasional harus ke Jawa yaitu ke Malang, Bandung dan Jakarta, karena dikota saya tidak ada turnamen. Sehingga muncul gagasan selenggaraka turnamen sebanyak mungkin. Nah, saya jamin sekali walaupun latihan setiap hari dan tidak pernah ikuti turnamen tentunya tidak bisa berprestasi. Potong leher saya." ujar saya untuk meyakinkan mereka. Kalau kaos itu kepentingan penyelenggara sebenarnya karena sebagai ajang promosi turnamen tersebut, bukanlah kebutuhan atlet. Jika ada yang mengatakan penyelenggara cari untung, itu sangat positip. Siapa yang mau selenggarakan turnamen harus nombok terus. Ini harus disadari semua pihak. Sebagai pembina sudah seharusnya sediakan sarana turnamen sebanyak mungkin dan tidak rugi alias buntung. "
Karena begitu gencarnya permintaan kaos yang sedikit mengancam kepada penyelenggara oleh satu dua orangtua, maka saya merasa perlu memberikan pandangan kepada mereka. Sehingga tidak perlu lagi terjadi kesimpangsiurannya.
Ada juga jawaban saya kepada orangtua lainnya masalah kaos ini seolah olah kewajiban penyelenggara untuk menyediakannya. Tetapi saya tidak mendengar dari atlet permintaan kaos ini, hanya datang dari orangtua saja.
" Kalau penyelenggara didalam pengumumannya mencantumkan adanya hadiah hadiah yang menggiurkan sedangkan kenyataannya berlawanan maka Anda berhak menuntutnya karena ini ada pembohongan publik. Jadi jangan membanding bandingkan dengan turnamen lainnya yang memberikan hadiah hadiah. Coba Anda lihat turnamen besar seperti Thamrin Cup, FIKS dll itu semuanya berikan Kaos kepada setiap peserta. Apakah turnamen ini bisa setiap tahunnya diselenggarakan lebih dari sekali ? Tunjuan ikut turnamen itu apa, apa cari hadiah ? Ini turnamen junior. "
Sedangkan dari salah satu orangtua dari Surabaya ketika saya sampaikan masalah ini dimana ada peserta yang tidak mau ikut karena tidak diberikan kaos. Semua yang mendengar ikut tertawa. Mau tahu tanggapannya. " Mau cari Kaos atau pertandingan ?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar