Jakarta, 23 Mei 2009. Bertemu diacara HUT salah satu keluarga di Tebet, Harry Kawilarang tokoh media yang cukup senior yang kebetulan masih ada hubungan famili cukup menarik dan menyadarkan tentang kecintaan terhadap Sulawesi Utara sebagai bagian dari negeri tercinta Indonesia.
"Apa yang saya bisa lakukan untuk Sulawesi Utara." pertanyaan ini sengaja dilemparkan kepada Harry Kawilarang yang cukup kocak dalam pembicaraan sehari hari yang kadang kala cukup serius dalam membaca situasi sekelilingnya. Begitulah profil seorang wartawan senior Suara Pembaruan yang termyata langkahnya diikuti putra tercinta Renee Kawilarang dimata August Ferry Raturandang.
Memang diakuinya jika terlalu mendambakan kepedulian dari dalam sendiri seperti dari Pemerintah Daerah Sulawesi Utara kurang mendapatkan porsi sedikitpun. Hal ini sudah pernah dilemparkan dalam FB group Pemerintahan Sulut, telah mencoba berikan masukan kepada Pemda Sulut dibawah pimpinan Gubernur Sinyo Harry Sarundayang yang sebenarnya masih ada keterikatan famili dari keluarga Ratumbuysang.
Tetapi selaku praktisi olahraga melihat selama ini Pemerintah Indonesia termasuk Pemda kurang ada perhatian lebih terhadap dunia olahraga. Padahal Olahraga merupakan wadah yang bisa mengangkat citra dan martabat bangsa disaat situasi krisis seklaipun. Bisa dilihat betapa kecilnya anggaran di Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga R.I. Akibatnya peranan Pemerintah sesuai dengan Undang Undang R.I. tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional seharusnya ikut bertanggung jawab dengan olahraga sehingga olahraga mendapatkan porsi yang lebih baik lagi.
Kembali kepada Sulawesi Utara, sempat tercetuskan juga agar diadakan pertandingan olahraga yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat kecil di Sulawesi Utara. Diakuinya oleh August Ferry Raturandang tahun 2009, kota Manado kehilangan 2 turnamen internasional yang sudah didaftarkan ke ITF tetapi kembali dibatalkan karena ketidak adaanya dana cukup yang bisa menopang kegiatan tersebut. Disatu sisi Pemerintah sedang menggalakkan Visit Indonesia year tetapi melupakan salah satu event olahraga internasional didepan mata sudah jelas datangkan atlet asing ke Indonesia dipandang sebelah mata saja.
Timbulah ide dimasa mendatang agar diadakan Fiesta Pacific dengan Trilathon yang cukup dikenal dengan 3 jenis olahraga yaitu lari kemudian berenang dan akhirnya balap sepeda. Idea brilian ini tentunya sangat menguntungkan masyarakat Sulut karena ini olahraga yang bisa diikuti oleh masyarakat Sulut.
Yang menjadi masalah adalah dana, tentunya tidak bisa diharapkan dari Pemderintah Daerah Sulut. Nah, kemana kita harus mencarinya.
Ada pemikiran mencari dana dari Luar Negeri. Tetapi keterbatasan August Ferry Raturandang dengan LSM diluar negeri tentunya meruapakan kedala. Kalau bisa tenis dengan pihak luar negeri bukanlah masalah, tetapi menarik dana dari LSM diluar negeri merupakan kesulitan sendiri. Nah, siapa yang bsia bantu !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar