Jakarta, 2 Juni 2014. Diudara panas ini penuh dengan kendaraan terutama truk truk angkut batubara didaerah Sumatra Selatan, saya mengemudikan kendaraan dari Muara Enim ke Tanjung Enim. Saking capeknya karena sehari sebelumnya saya mengendarai sendiri dari Jakarta ke Tanjung Enim dengan singgah duu ke Kotabumi Lampung Utara. Pikiranpun melayang kesuatu acara yang menentukan masa depan tenis Indonesia.Waktu itu ada acara Rapat Kerja Nasiona yang khusus bicarakan tentang Pekan Olahraga Nasional 2016 maupun PON Remaja 2014. Ada keinginan dari petinggi cabor khususnya dibidang pembinaan untuk merubah PON 2016 menjadi bebas usia. Maka datanglah undangan untuk rekan2 dari daerah ke Ibukota memenuhi undangan tersebut. Sehari sebelum acara ada pertemuan dari rekan rekan daerah membahas strategi menghadap Rapat Kerja tersebut.
Ternyata saat dilakukan paparan oleh bidang pembinaan maka langsung pesertapun menolaknya dengan berbagai gaya dan pertanyaan yang menentangnya. Akhirnya kewalahan juga petinggi induk organisasi tersebut. Terlihatsudah beangnya dimana terkesan sangat menyedihkan yaitu kesan datang dari peserta kaau istilah sekarang disebut " bloon".
Pesertapun bukan hanya menentang tetapi berhasil berika solusi kepada pimpnan sidang yang jauh lebih mda sehingga muda dalam pengalaman berorganisasi dan juga baru kai ini masuk didalam induk organisasi. Solusi diberikan dengan sebutkan kewajiban pimpinan untuk sediakan sarana bertanding dan bukan mengganggu program yang sudah disusun jauh jauh hari, yaitu sediakan saran turnamen nasional untuk petenis senior tersebut atau kelompok umum seperti dilakukan tahun 2012 menjelang PON XVII Riau, sanggup sediakan 10 sirkuit Nasional. Akhirnya yang muda tidak bisa berbuat apa apa.
Tetapi yang lebih menyedihkan ketika disampaikan oleh daerah jika tidak sanggup mengatasi masalah dipertenisan maka sebaiknya ketua umum nya mundur saja. " Wow kok sampai begitu ya." ujar saya begitu keras sehingga terbangun dari mimpi. Ternyata saya hanya mimpi saja dan terbangun ditempat tidur dihotel Griya Sintes Muara Enim Sumatra selatan. Untung hanya mimpi ya !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar