Jakarta, 2 Juni 2014. Malam ini ada pertemuan Panpel Turnamen Maesa Paskah 2014 di kub Epicentrum Rasuna Jakarta. Keputusan rapat adaah Turnamen Nasional Maesa Paskah Yunior di Makassar tgl 9-15 Juni 2014 diundurkan waktunya. Dan sayapun harus menerimanya karena keputusan tersebut sudah keluar dalam rapat minggu lalu ditempat yang sama sedangkan saya sedang berada diluar kota. Ya, mau marah dan kesal karena sudah edarkan pengumumanbaik melalui SMS maupun Emai dan surat pos keberbagai daerah mulai dari papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulut, Gorontao, Sulteng, Sultra, Siulbar, Sulsel dan Kaltim maupun Kalimantan Utara.
Ya karena tidak ada satupun rekan2 dalam kepanitiaan yang bisa meyakinkan pimpinan . Sayapun harus menerima semua ini karena didalam organisasi kita harus tahu etikanya.
Padahal yang sudah daftar hampir 100 peserta dari berbagai daerah sedangkna tahun lalu Maesa Paskah dibuat di Makassar pesertanya hanya 50 saja. Ini yang membuat saya tergugah karena tidak wajar bagi TDP mempunyai peserta sekitar 50 saja. Aksipun saya lakukan dengan aktip promosi maupun publikasi kerekan rekan tenis yang kebetulan saya punya nomor ponselnya. Ini cara saya promosi turnamen melalui ponsel.
Karena turnamen di Makasar selain Maesa Paskah diikuti juga Piala Peltha Telkom yang sudah lama di Makassar. Jika Maesa Paskah diundur waktunya maka saya melihat peluang untuk menggelar Remajatenis, agar pesertanya bisa ikuti 2 turnamen benutu.
Harus diakui kalau petenis di Indonesia Timur khususnya butuh banyak turnamen agar bisa berprestasi. Sangat tidak adil jika di Indonesia Barat lebh banyak turnamen dibandingkan di Indonesia Timur. Disinilah dasar pemikiran kita yang suka berbeda dengan rekan rekan lainnya,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar