Jakarta, 27 Oktober 2013. Ada yang menarik sewaktu berada di Gorontalo. Yaitu lapagan tenis yang dulu (1970-1972) saya pernah bermain tenis yaitu lapangan Taruna Remaja (kalau tidak salah namanya). Itu ada 4 lapangan hard court. Beberapa bulan sewaktu direncanakan kunjungan ke Gorontalo saya tertarik ingin laksanakan turnamen RemajaTenis dilapangan tersebut. Karena sewaktu saya selenggarakan RemajaTenis di Palu Sulawesi Tengah, ada rombongan petenis yunior dari Gorontalo ikut berpartisipasi, artinya ada petenis yuniornya. Setelah itu saya tidak tahu nasibnya. Tetapi dikatakan belum bisa digunakan. Kenapa ya, padahal dulu kala kurang lebih 10 tahun silam pernah ada TDP Nasional Yunior di lapangan tersebut.
Dilaporkan kalau saat itu Walikotanya saking kesalnya dengan Gubernur yang sering main tenis disana, maka lapangan itu dihancurkan dengan alat berat dirusak permukaan lapangan. Ini baru aneh kejadian seperti ini terjadi dinegeri tercinta. Ini catatan khusus ada di Gorontalo dimana terakhir kali saya berkunjung ditahun 1972.
Ini contoh buruk justru petinggi kotamadya merusak lapangan tenis diwilayahnya. Apa mau dikata ya ! Seharusnya Pmerintah yang bangun sarana prasran olahraga sesuai dengan Undang Undang Sistem Keolahragaan Nasional No. 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar