Jakarta, 26 Oktober 2013 . Sewaktu saya ikut safari dari Gorontalo ke Manado beberapa minggu lalu saya terkesan dengan adanya rencana pembangunan lapangan tenis di bumi Nyiur Melambai. Kenapa terkesan sekali, padahal wajar wajar saja kalau ada pembangunan lapangan tenis. Kemauan bangun lapangan tenis patut diapresiasikan karena pertenisan di Bumi Nyiur Melambai itu mati suri.
Sebenarnya tugas saya hanya sampai Gorontalo tetapi kemudian ada ajakan dari Menteri Perhubungan RI Letjen TNI(Purn) EE Mangindaan yang juga Ketua Umum PB POR Maesa dimana saya sebagai Ketua Bidang Pembinaan PB POR Maesa untuk ikut ke Manado. Yang menarik dari ajakan tersebut padahal penjangnya perjalanan tersebut melelahkan fisik. Yaitu saya ingin melihat perjalanan darat dari Gorintalo sampai Manado. That's all.
Karena saya selama 2 tahun di Manado belum pernah alami perjalanan seperti ini. Itu kurang lebih 500-600 km saja. Bisa dibayangkan dari hotel pukul 08.30 sampai Kotamobagu sudah jam 19.00 dan nginap di Kotamobagu. Tetapi perjalanan pakai singgah singgah seperti di Terminal Bus di kota Limboto, kemudian Pelabuhan Anggrek di Kuandang , kemudian di Boroko (Sulut). Kalau diingat masih kalah sewaktu bulan lalu saya mengendarai sendiri kendaraan dari Jakarta menuju Blora (Jawa Tengah) dari jam 08.00 keluar Jakarta sampai Blora jam 00.30 dimana berhenti hanya dua kali untuk makan siang dan makan malam.
Kali ini saya duduk didepan menikmati panoramanya sepanjang jalan yang berliku liku. Tetapi dari perjalanan ini saya melihat kurang lebih hanya 5 % jalannya rusak . Artinya jalannya sudah beraspal bagus, sehingga kendaraan bisa melaju sekitar 60-80 km. Iring iringan sekitar 16 mobil. Teman2 saya sudah ada yang tidur bahkan ada yang ngorok segala tapi mata saya melek terus karena tidak mau melepaskan kesempatan menikmati panorama Bumi Nyiur Melambai. Jalan berliku liku ditepi bukit dimana pantainya disamping jalan. Kalau tidak hati hati bisa bisa mobil nyebur kepantai dari bukit. Tahan nafas lah. Aduhai !
Pembangunan lapangan tenis disuatu kompleks baru yaitu dikota Amurang dimana dari Kotamobagu ke Amurang singgah dikompleks Sekolah Pelayaran dan Sekolah Penerbangan milik Kementerian Perhubungan RI. Bangunan sekolah tersebut sudah mau selesai Desember 2013. Yang menarik perhatian saya ada satu lapangan sepakbola, lapangan baskt ball dan 2 lapangan tenis. Sempat teman saya nyeletuk. " Ferry yang dilihat (maketnya) hanya lapangan teins baru dia tertawa." Sayapun sempat nyeletuk langsung kepada Menteri Perhubungan kalau ditambah menjadi 6 lapangan tenis maka saya akan jamin buat kegiatan rutin di Amurang ini. Bayangkan asramanya bisa menampung 750 siswa. Beliaupun tersenyum juga dikiranya saya bercanda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar