Jakarta, 3 Oktober 2013. Saya sering berkomunikasi dengan rekan rekan tenis baik itu pengurus klub ataupun Pelti setempat setiap ada kesempatan, karena saya melihat masyarakat tenis cukup anthusias kirim atlet bahkan ada yang sampai 10 petenis yang dibawa ikuti RemajaTenis diluar daerahnya.
Apa yang saya kemukakan akan memotivasi mereka berbuat seperti yang saya kemukakan, karena banyak untungnya. Pertanyaan saya kepada mereka jika bawa atlet sebanyak mungkin, adalah berapa duit yag sudah dikeluarkan, dan saya yakin bisa puluhan juta, bahkan ada yang sampai 40 juta. Nah, bisa dibayangkan dengan dana sebesar itu hanya maksimal 10 atlet yang nikmati. Tetapi dengan dana tersebut mereka bisa selenggarakan turnamen nasional didaerahnya sendiri. Mereka awalnya kaget juga tetapi setelah dijelaskan caranya maka merekapun mau mengerti. Dan kelebihannya adalah atlet didaerahnya bisa puluhan lagi bisa ikut turnamen nasional dan keuntungan daerah adalah masuknya atlet dari daeah lain akan menguntungkan daerah sendiri seperti hotel, restoran dan petugas setempat bisa menikmatinya.
Itu resep saya supaya daerah mau selenggarakan turnamen sebanyak mungkin.
Tetapi saya menyadai sekali kalau tidak semua bisa menyerap cara pemikiran saya itu. Karena apa, ya jawabannya karena merkea tidak tahu mau mulai dari mana. Ini penyakit hampir semua daerah. Kalau dia itu pelatih maka kkonsentrasi dikepelatihan lebih dominan daripada managemen pertandingan.
Tetapi kalau dia itu orangtua asal bisa cari dana lebih mudah. Sayapun selalu beri solusi untuk menampung keinginan orangtua agar ada turnamen didaerahnya. Yaitu coba kumpulkan dana dari beberapa orangtua maka saya yakin bisa terkumpul dana untuk mengatasi kesulitan tersbut. Saya bicara seperti ini karena saya pernah membuktikan sewaktu saya duduk dalam kepengurusan Maes Tenis xalah satu klub tertua di Indonesia (bisa dibayangkan sekarang sudah berusia 89 tahun)
Waktu itu teman2 dikumpulkan jadi panitia penyelenggara sekitar 30-40 orang. Dan ini sudah lazim dalam kepanitian pertandingan tenis nasional didaerah bisa sampai 30-40 orang.
Langkah pertama waktu itu saya anjurkan ke 30-40 panpel ini sebelum mencari sponsor keluar maka kita kumpulkan dana dari dalam anggota panpel sendiri dengan kerelaaan maupun kesanggupannya. Ada yang mau beri Rp. 10.000 , silahkan dan kalau ada yang mau berikan jutaan rupiah silahkan. Dan ternyata hasilnya didapat diatas Rp 10 juta (saya tidak ingat nominal pastinya)
Dengan niat baik tentunya akan bisa terlaksanakan, jadi kita harus bisa berbuat asalakan bisa dipertanggung jawabkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar