Selasa, 01 Mei 2012
Petenis tuan rumah harus bisa manfaatkan
Jakarta,1 Mei 2012. Sejak 29 April 2012 ada kegiatan turnamen internasional dengan label RS Mitra Kemayoran Women's Circuit dengan prize money USD 10,000 di lapangan tenis Kemaoran Jakarta. Ada yang menarik dibicarakan oleh pembina tenis baik ditingkat induk organisasi di klub maupun Pelti. Sebagai induk organisasi berkewajiban adakan sarana turnamen dengan tujuan untuk meningkatkan prestasinya. Dengan tingkat kesulitan yang berbeda beda bagi atlet tenis sehingga keberadaan turnamen internasional dinegeri sendiri sangat amat membantu. Tapi apa yang terjadi jika ada turnamen internasional selalu belum dimanfaatkan oleh petenis tuan rumah. Hal ini sudah lama terjadi,dan sudah saya amati sejak tahun 1990. Dan saya buktikan dengan ikut turnamen Men's Challengger dengan prize money USD 50,000. Bayangkan saja diusia diatas 40 tahun bisa diterima ikuti kualifikasi Men's Challenger, bukan karena saya punya ATP ranktetapi ikut sign-in langsung ditempat pertandingan.Tujuan ikut hanya mau buktikan kalau turnamen internasional yang professional itu tidak banyak peserta asing yang mau datang jauh jauh ke Jakarta dibabak kualifikasi. Dan ternyata dan terbukti bisa ikut.
Nah, hal ini masih terjadi di women's circuit di Kemayoran hanya 10 petenis tuan rumah yang ikut dan dari 32 tempat yang tersedia dan terisi hanya 30 pesertanya.
Bagaimana hasil dari 10 petenis tuan rumah ternyata 6 petenis langsung kalah dibabak pertama dan 2 petenis lolos kebabak kedua karena lawannya rekan sendiri. Nah kedua petenis itu gagal tembus kebabak utama.Inilah masalahnya. Tujuan adakan turnamen agar petenis tuan rumah bisa memanfaatkan keberadaan turnamen dikandang sendiri. Ya itulah kemampuan petenis tuan rumah saat ini. Masih ada 5 petenis tuan rumah dibabak utama, hanya 1 yang statusnya masuk berdasarkan peringkat dunianya, sedangkan 4 lainnya karena memanfaatkan fasilitas wild card.
TENTUNYA KETIDAK BERHASILAN PETENIS TUAN RUMAH HARUS MERUPAKAN PELAJARAN BAGI PEMBINA PEMBINA DI TANAH AIR
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar