Minggu, 27 Mei 2012
Ketidak tahuan tapi ngeyel
Jakarta, 27 Mei 2012. Masih ada pelaksana turnamen tenis nasional belum mengetahui benar tentang aturan aturan yag baku dari Ketentuan Turnamen Diakui Pelti.
Bulan ini saya menemukan dua kasus tentang kurang mengertinya akan ketentuan ketentuan yang sudah baku . Yang pertama saya sempat beradu argumen melalui SMS saja. Yaitu masalah pemberian hadiah kepada pemenang turnamen yunior yaitu masalah pemberian hadiah cash money yang sudah jelas jelas tidak diperkenankan baik oleh ITF maupun Pelti dan semuanya sudah ada dalam ketentuan yang sudah dibuat.
Ya, sulit juga bagi pelaku tenis yang tidak mau tahu masalah ini. Bahkan disebutkan pula kalau pemberian itu adalah permintaan dari orangtua peserta dan yang sangat saya sayangkan ada pernyataan yang menyebutkan didaerahnya sudah bukan rahasia lagi kalau turnamen nasional yunior tetap berikan hadiahnya dalam bentuk uang cash. Ini sama saja dengan katakan maling kalau tidak ketahuan bukan maling dong. Ha ha
Memang beberapa tahun silam saya paling getol melarang atau menegur bagi panitia yang jelas jelas berikan hadiah uang tersebut. Padahal saya tidak pernah mencari tahu masalah ini. Ini karena saya terima SMS dari orangtua petenis yang melaporkan adanya pemberian hadiah uang, sehingga saya kembangkan untuk mencari tahu kebenarannya.
Yang kedua adalah sebagai penyelenggara tidak tahu kalau setiap turnamen itu ada jatah wild card yang ada juga aturannya yaitu 50 % jatah itu hak PP Pelti sedangkan sisanya milik penyelenggara. Sayapun ditelpon langsung dan saya kenal tapi dugaan saya kalau dia itu dalam turnamen posisinya sebagai direktur turnamen. Yang disalahkan kepada saya kenapa tidak beritahu lebih dulu masalah ini. Waduh cilaka juga ya sebagai penyelenggara andaikan sebagai direktur turnamen tidak menguasai masalah ketentuan diturnamen tenis, merupakan petaka juga akhirnya. Ini akibatnya.
Sayapun hanya kirim SMS agar baca Ketentuan TDP Nasional beserta pasalnya supaya dia mau baca ketenuan tersebut yang sudah bisa diakses di website Pelti
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar