Medan, 1 Maret 2015. Ternyata masih banyak pelatih baik orangtua maupun petenis sendiri belum familiar dengan ketentuan usia didalam suatu turnamen Diakui Pelti. Karena selama di Medan ini ditemukan 3 atlet yang sudah melewati usia sesuai ketentuannya.
Perkiraan mereka ketentuan usia itu berdasarkan tangga ahir dan bulan, bukan berdasarkan tahun kelahiran sebagaimana azimnya ketentuan TDP.
Sehingga ketiak pertandingan berlangsung dengan berat hari Referee lakukan diskuaifikasi terhadap atlet tersebut. Ini bukan unsur kesengajaan karena sewaktu berbicara dengan orangtua maupun pelatih mereka dengan jujur katakan tanggal lahir atletnya. Ini unsur sportivitas dijunjung tinggi sehingga tidak ada keluhan lagi. Untuk mengatsi hal tersebt saya disetiap pelaksanaan RemajaTenis elalu ada spanduk ukuran 1 m x 1m tentang ketentuan usia tersbut, sehingga tidak ada alasan tidak tahu lagi karena mudah dibaca tanpa kacamata sekalipun
Tetapi yang saya sayangkan sekali oleh PP Pelti sudah tidak melayani lagi Kartu Tanda Anggot (KTA) Pelti yang dulu sewaktu saya masih dikepengurusan PP Pelti aktip mensosialisasikan masalah KTA kepada peserta . Bahkan bisa terkumpu dari atlet peserta DP mencapai lebih dari 3.000 KTA Pelti. Maksud dan tujuan saat itu untuk menerbitkan KTA untuk membantu para orangtua agar tidak perlu membawa bawa akte kelahiran ketempat pertandingan. Padahal diketentuan TDP disebutkan kalau persayaratan peserta harus memiliki KTA Pelti.
Saat ini dikatakan PP Pelti mengganti KTA dengan IPINDO . Meniru ITF yaitu IPIN (International Players Identification Number). Nah saya sendiri tidak tahu kepanjangan dari IPINDO. Tentunya maksud baik PP Pelti dengan melalui internet bisa langsung diurus oleh peserta meniru ITF. Saya katakan bagaimana PP Pelti bisa mengurusnya sedangkan websitenya sendiri tidak diurus dengan baik.
Sedangkan sumber informasi yang terakurat seharusnya melaui website Pelti, tetapi kenyataannya sebaliknya. Dan semua keluhan disampaikan kepada saya.
Dan lucunya saya diminta oleh masyarakat tenis untuk membuat Peringkat Nasional RemajaTenis. Waduh repot deh dibuatnya, ini karena banyak yang mengeluh soal PNP yang diterbitkan oleh PP Pelti agak lamban. Ya, itu uruan Pelti saja, karena saya tidak ada waktu lagi urus Peringkat Nasional Remaja Tenis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar